Pagi ini Arumi sudah berada di taman bersama Ammar dan Aida. Sekitar 15 menit mereka menunggu, namun Rafka tak kunjung datang dan membuat Arumi mulai merasa bosan.
"Kak mana nih orangnya? Aku bosen banget, mana panas lagi" Ucap Arumi menggerutu.
"Gue juga gak tau, gak biasa-biasanya telat kaya gini?" Celetuk Ammar yang membuat Arumi terkejut dan bingung. Karena setahu Arumi mereka baru pertama kali ini ketemu, tetapi kenapa Ammar mengatakan seperti itu, seperti sudah saling kenal. Sebelumnya Ayah Farhan sudah memberi tahu Ammar bahwa Rafka lah yang akan dijodohkan oleh Arumi. Ayah Farhan tidak sadar jika Arumi sudah saling kenal dengan Rafka, sebab terakhir Ayah Farhan dan Rafka bertemu saat Rafka masih duduk di SMA, jadi Ayah Farhan pun belum melihat Rafka lagi. Padahal saat pernikahan mereka sempat bertemu, tetapi setelah Ammar menjelaskan semuanya tentang Rafka pada Ayah Farhan, Ayah Farhan pun terkejut sekaligus senang.
"Apa? Maksudnya? Emang kak Ammar tau siapa orangnya?" Tanya Arumi pada Ammar dengan tatapan bingung sekaligus curiga.
"Hah! E--Enggak! Gue gak kenal, maksud gue gak biasa-biasanya gue nunggu sampe lama kaya gini" Ucap Ammar kikuk sembari tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Arumi pun hanya menghela nafas kasar lalu mengerucutkan bibirnya.
"Gimana kalo kita beli minum dulu?" Tanya Aida agar tidak terlalu bosan menunggu di cuaca yang sangat panas ini.
"Yaudah ayo biar aku anter" Jawab Ammar dengan antusias.
"Arum kamu gak mau ikut?" Tanya Aida pada Arumi yang terlihat sangat bosan.
"Enggak deh mba, aku tunggu disini aja. Nanti kalo kita pergi semua, terus orangnya dateng gimana?" Jawab Arumi.
"Yaudah deh kalo gitu, kamu mau minum apa?" Tanya Aida lagi.
"Terserah mba Aida aja" Jawab Arumi malas.
"Yaudah kalo gitu gue tinggal ya? Selamat menunggu..." Ucap Ammar diakhiri dengan senyuman jail, lalu pergi bersama Aida. Sedangkan Arumi hanya menghela nafas kasar lalu Arumi menutupi kepalanya dengan tas selempang yang ia bawa karena panas semakin terik.
Sekitar 2 menit tiba-tiba ada seseorang yang datang dan berdiri di hadapan Arumi. Bayangannya menutupi Arumi dari sinar matahari, Arumi pun berfikir mungkin itu adalah kakak dan kakak iparnya. Namun ternyata dugaannya salah ketika seseorang itu menyapanya.
"Permisi..." Ucap seorang lelaki di hadapannya.
"Iya..." Arumi menurunkan tasnya lalu mendongakkan kepalannya. Ternyata yang ada dihadapannya kini adalah Rafka. "Kak Rafka?!" Gumam Arumi yang terkejut sembari beranjak dari duduknya.
"Arum? Kamu juga ada disini?" Rafka pun terkejut dengan keberadaan Arumi. Ternyata Rafka pun belum mengetahui kalau yang dijodohkan untuknya itu adalah Arumi.
"Iya kak, aku lagi nunggu seseorang. Kakak sendiri lagi ngapain disini?"
"Saya juga mau ketemu sama seseorang, katanya dia nunggu disini" Jawab Ammar.
Lalu mereka diam sejenak dan saling menatap. Mereka sama sama curiga kalau mereka lah yang akan dipertemukan di taman itu.
"Jangan-jangan..." Ucap Arumi dan Rafka berbarengan, namun belum selesai melanjutkan kalimatnya, Ammar dan Aida datang dan langsung memotong pembicaraan Arumi dan Rafka.
"Jadi lo udah dateng?" Tanya Ammar secara tiba-tiba dan membuat Arumi juga Rafka terkejut sembari berjalan menghampiri Arumi dan Rafka.
"Maksudnya?" Tanya Arumi dan Rafka yang lagi-lagi berbarengan.
"Kompaknya kalian" Jawab Ammar diakhiri dengan senyuman. "Ya apalagi? Kalian belum sadar? Siapa yang suruh kalian dateng kesini?" Ammar malah balik bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...