Sebuah Momen

1.1K 81 0
                                    

Setelah mereka selesai makan seafood, mereka berjalan bersama di sekitar para pedagang kaki lima. Arumi dan Aida memesan seafood yang dibungkus untuk di bawa pulang. Jalanan pun terlihat ramai dengan orang-orang yang sedang berjalan-jalan, atau sekedar menongkrong.

"Maaf Rum, aku harus pergi" Ucap Aida pada Arumi.

"Yah kok pergi sih mba? Jangan pergi dulu ya please... Aku masih pengen jalan-jalan sama kalian. Mba aku pengen beli ice cream, anter aku yuk?" Arumi memohon pada Aida agar tidak pergi secepat itu.

"Yaudah aku anter, ayo" Jawab Aida diakhiri dengan senyuman dan Arumi pun tersenyum lebar mendengarnya.

"Kalian tunggu disini ya? Oh ya nih tolong pegangin ya" Ucap Arumi pada Ammar dan Rafka sembari Arumi memberikan dua kantung plastik yang berisi seafood milik nya dan Aida pada Ammar "Ayo mba!" Arumi menggandeng tangan Aida lalu mereka pun pergi.

"Lo suka sama Aida Mar?" Celetuk Rafka yang membuat Ammar terkejut.

"Hah! Enggak, siapa bilang?" Jawab Ammar dengan tegas namun matanya mengatakan hal yang berbeda.

"Udah lah, lo gak bisa ngelak. Keliatan kalo lo itu suka sama Aida, lagi pula kalian itu cocok!"

"Lo bisa aja! Gimama sama kerjaan lo?" Ammar terlihat kikuk membahas soal Aida dan ia mencari topik lain sebelum semuanya terbongkar kalau memang benar dirinya memiliki perasaan pada Aida.

"Iya alhamdulillah lancar, paling sekarang tambah sibuk aja sampe gak ada waktu untuk refreahing" Jelas Rafka diakhiri dengan senyuman. Lalu Arumi dan Aida pun datang, Arumi memegang ice cream berbentuk kerucut di tangan kananya yang berukuran cukup tinggi dan di tangan kirinya ia memegan arum manis yang berukuran cukup besar.  Sedangkan Aida membawa satu kantung plastik yang berisi tiga cup ice cream.

"Arum lo gak kenyang-kenyang apa?" Tanya Ammar yang merasa heran pada Arumi saat Arumi sudah berada di dekat mereka.

"Gue kan jarang keluar malem, jadi gue memanfaatkannya untuk makan sepuasnya. Oh ya, gue juga beliin ice cream kok untuk kalian dan gue beliin ice cream kesukaan lo. Tuh ada di mba Aida" Ucap Arumi sembari pada Ammar. Arumi membelikan ice cream rasa vanila dengan taburan kismis di dalamnya untuk Aida, Ammar dan Rafka.

"Ini ice creamnya" Aida membagikan ice cream pada Ammar dan Rafka.

"Makasih, maaf ya jadi ngerepotin. Oh ya ini seafoodnya" Ammar benar-benar merasa tidak enak hati dengan Aida, ia tersenyum tipis sembari memberikan kantung plastik berisi seafood milik Aida pada Aida. "Arum ini semua siapa yang bayar?" Tanya Ammar yang curiga pada Arumi.

"Mba Aida!" Jawab Arumi singkat diakhiri dengan senyuman sembari memakan ice creamnya.

"Udah gue duga!" Gumam Ammar pelan sembari mengusap wajahnya kasar. "Maaf ya Aida, Arumi bener-bener ngerepotin kamu. Nanti biar saya ganti uangnya" Ucap Ammar pada Aida.

"Enggak usah, malah aku seneng bisa kenal sama Arumi. Aku gak punya adik, jadi aku udah anggep Arumi kaya adik aku sendiri" Jawab Aida sembari tersenyum.

"Yaudah kita duduk di sana aja" Ucap Rafka sembari menunjuk bangku yang berada di bawah pohon. Lalu mereka pun pergi kesana, Arumi duduk di sebelah Ammar, Aida duduk disebelah Arumi dan Rafka duduk di sebelah Ammar. Mereka pun memakan ice creamnya masing-masing.

"Eum.. Manisnya.." Gumam Arumi saat memakan arumanisnya. "Mba Aida cobain deh" Arumi meminta Aida untuk mencobanya namun Aida menggelangkan kepalanya tidak mau, tetapi Arumi memasang wajah memohon dan akhirnya Aida pun mencobanya meski sedikit. Arumi pun tersenyum saat Aida mau mencobanya.

Mengagumi Dalam Diam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang