Hari semakin siang, Arumi merasa sangat bosan setelah kepergian teman-temannya. Padahal saat Arumi masih berada dirumah, sebelumnya ia berharap jika sudah berada di acara pernikahan Ammar dia akan merasa senang. Namun ternyata itu tak sesuai bayangannya, Arumi masih tetap merasa bosan.
Setelah kedua teman Arumi pergi, Arumi duduk di kursi penerima tamu yang berada di sudut dekat dengan bunga hias yang dataruh di guci berukuran cukup besar tepat di sebelah kursi yang didudukinya. Arumi menghela nafas dalam-dalam lalu duduk bersandar di kursi. Karena ponsel Arumi rusak ia pun tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menghilangkan kejenuhannya. Arumi terlihat sangat bosan sampai mengerucutkan bibirnya sembari memainkan bunga hias yang berada di sampingnya. Sampai tiba-tiba ada seseorang yang datang dan langsung duduk disebelah Arumi, orang itu ternyata adalah Rafka.
"Ngelamun aja!" Ucap Rafka tegas sembari duduk disebelah Arumi.
"Kak Rafka?!" Arumi terkejut dan langsung menoleh pada Rafka yang kini berada di sebelahnya.
"Kamu kenapa? Kok duduk disini sendirian?" Tanya Rafka, namun Arumi malah menghela nafas kasar sebelum bicara sembari memainkan ujung lengan bajunya.
"Aku bosen kak, aku kira aku bakal seneng pas udah dateng kesini. Tapi ternyata sama aja kaya dirumah" Gumam Arumi sembari menundukkan kepalanya dan memainkan ujung lengan bajunya.
"Emm... Gimana kalo kita jalan-jalan?" Ucap Rafka sembari menatap Arumi diakhiri dengan senyuman. Arumi yang mendengarnya langsung mengangkat kepalanya dan menoleh pada Rafka lalu tersenyum. Namun Arumi menurunkan bahunya dan mengerucutkan bibirnya lagi.
"Huft... Tapi aku gak boleh kecapean kak, kayanya sekarang aku mau pulang aja kak" Ucap Arumi dengan nada malas.
"Gimana kalo kita beli makanan kesukaan kamu terus kita makan bareng dirumah kamu?" Rafka terus mencoba menghibur Arumi agar ia tidak merasa sedih lagi.
"Beneran?" Tanya Arumi yang kini terlihat senang.
"Emang saya keliatan bercanda?" Ucap Rafka dengan wajah seriusnya.
Arumi merasa sangat senang mendengarnya, tanpa disadari Arumi spontan memeluk Rafka dan Rafka pun terkejut.
"Makasih kak!" Ucap Arumi sembari memeluk Rafka. Rafka yang meski terkejut, tetapi ia senang karena Arumi bisa memeluknya dan Rafka pun hanya tersenyum sembari membalas pelukan Arumi.
"Yaudah kalo gitu, aku mau minta izin dulu sama Ayah sama Bunda. Kak Rafka tunggu disini ya?" Ucap Arumi sembari melepaskan pelukannya lalu beranjak dari duduknya dan pergi menghampiri Ayah Farhan juga Bunda Naeni. Rafka pun hanya tersenyum sembari terus melihat Arumi yang berjalan menuju plaminan.
Tak berapa lama kemudian Arumi pun kembali menghampiri Rafka.
"Ayo kak!" Ucap Arumi saat sudah di hadapan Rafka diakhiri dengan senyuman.
"Oke! Ayo!" Rafka pun beranjak dari duduknya lalu mereka berdua berjalan menuju tempat parkir.
"Tapi emang kak Rafka gak papa pergi? Nanti kak Ammar nyariin lagi!" Ucap Arumi pada Rafka saat sudah berada di dalam mobil sembari memakai safety belt.
"Saya kan bukan istrinya, mana mungkin Ammar nyariin saya. Lagian dia pasti sekarang lagi seneng-seneng sama istrinya" Jawab Rafka sembari menyalakan mobilnya lalu mulai melanjutkannya.
"Iya juga sih!" Jawab Arumi sembari terus memandang lurus kedepan.
"Oh iya, gimana sama kuliah kamu di Kairo? Kayanya sekarang kamu udah banyak berubah." Tanya Rafka sembari sesekali melirik ke arah Arumi.
"Alhmdulillah baik, semuanya lancar. Tapi emang apa yang berubah sama aku? Iya sih aku emang sedikit ada perubahan, tapi gak terlalu banyak kok"
"Iya kamu sekarang kayanya jadi lebih pendiem, terus dulu kamu kalo ketemu saya selalu panggil Oppa, tapi sekarang enggak!" Rafka menjelaskan dengan sedikit kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...