Kabar Bahagia

1K 80 0
                                    

Setelah beberapa hari kepergian Arumi, keluarga Arumi belum mendapat kabar dari Arumi. Tetapi keluarga Arumi memakluminya karena mungkin di Kairo Arumi sedang sibuk dengan aktivitas belajarnya agar bisa lulus tes nanti. Sebenarnya Bunda Naeni sangat ingin menelfon putrinya itu, namun Ayah Farhan memberi sedikit nasehat pada Bunda Naeni agar lebih bersabar untuk mendapat kabar dari Arumi. Sebelumnya Arumi sempat memberi kabar lewat telfon singkat milik keluarga teman Ayah Farhan di Kairo saat Arumi sudah sampai di Kairo. Namun itu hanya perbincangan yang cukup singkat, karena Arumi harus mematangkan lagi materi yang dipelajarinya dan ia berjanji akan menghubungi keluarganya lagi setelah selesai tes di Al - Azhar University.

Satu minggu sudah terlewati dan Arumi belum menghubungi keluarganya lagi. Saat malam senin Arumi ingin memberi kabar pada keluarga bahwa ia telah berhasil lulus tes. Karena waktu Jakarta lebih cepat 5 jam dari Kairo, Mesir. Arumi memilih waktu malam untuk menghubungi keluarganya karena jika siang hari ia terlalu sibuk. Tetapi Arumi lebih memilih mengirim pesan lewat e-mail pada Ammar.

Arumi
22.05 p.m
Assalamualikum kak Ammar, gue kangen banget sama lo, Ayah, juga Bunda. Maaf ya kalo gue jarang kasih kabar, karna gue lagi sibuk banget. Alhamdulillah gue juga betah disini kak, jadi kalian gak usah khawatir soal gue. Oh iya! Gue mau kasih kabar baik, kalo gue berhasil lulus tes dan mulai besok gue udah bisa masuk kuliah hari pertama. Do'ain gue ya kak, semoga gue berhasil mencapai kesusksesan disini. Gue juga suka sama hadiah yang dikasih kalian, makasih ya... Oh iya, gimana kabar Ayah sama Bunda? Semoga kalian semua sehat selalu ya. Satu lagi! Gimana hubungan lo sama mba Aida kak?

Arumi mengirim pesan panjang lebar pada Ammar lewat e-mail. Arumi hanya ingin saling komunikasi dengan cara yang berbeda, maka dari itu ia memilih mengirim pesan lewat e-mail. Arumi sangat terkejut saat ia sudah sampai di apartemen milik teman Ayahnya itu saat membuka koper kecil berwarna biru, ternyata isi di dalam koper itu adalah beberapa hadiah yang Ayah Farhan janjikan untuknya. Ayah Farhan memberi Arumi sebuah kotak hitam berukuran sedang yang berbentuk seperti Ka'bah. Saat kotak itu dibuka di dalamnya berisi sebuah Al-Qur'an dengan cover berwarna hitam dan sangat indah. Bahkan kotak tempat Al-Qur'an tersebut bisa di jadikan tempat untuk meletakkan Al-Qur'an. Bagi Arumi itu adalah hadiah terindah yang pernah ia dapatkan selama ini.

Sedangkan Bunda Naeni memberikan sebuah mukena lengkap dengan sajadahnya yang sangat indah dan berwarna abu-abu, warna kesukaan Arumi adalah silver tapi warna abu-abu sama saja seperti warna silver. Arumi pun sangat menyukainya dan ternyata Ammar juga memberi sebuah hadiah lagi berupa jam tangan berwarna silver dengan berlian di sekeliling bulatan kaca jam tangan yang terlihat sangat mewah. Bahkan di dalam kaca jam tangannya tertulis nama Arumi Khanza Shofia berukuran kecil yang menambah kesan keindahannya. Padahal sebelumnya Arumi tidak menyangka kalau Ammar akan membelikan hadiah lagi padanya.

Karena waktu Jakarta lebih cepat dari Kairo. Arumi mengirim pesan pada Ammar sekitar pukul sepuluh malam dan waktu Jakarta menunjukan pukul tiga padi dini hari. Karena itu adalah waktu istirahat, Ammar pun sedang tidur pulas dan mungkin ia akan membuka laptopnya saat pagi hari atau saat sudah berada di kantor.

🌺🌺🌺

Di pagi hari Ammar sudah bersiap hendak pergi ke kantor dan seperti biasanya ia sudah duduk di meja makan menunggu makanan, padahal ini masih terlalu pagi untuk pergi ke kantor. Hari ini kebetulan Ammar masuk kantor pagi hari, bahkan Bunda Naeni belum selesai memasak. Sembari menunggu Bunda Naeni selesai memasak, Ammar memeriksa kembali data yang ada di laptopnya. Saat ia sudah membuka laptopnya dan sudah mengaktifkannya, ia melihat ada pesan yang kirim lewat e-mail. Lalu Ammar pun membukanya dan ternyata itu pesan hang dikirim oleh Arumi dan Ammar pun langsung membacanya.

Ammar tersenyum saat Arumi menuliskan bahwa ia lulus tes dan berterimakasih padanya atas hadiah yang diberikannya, namun diakhir Ammar menyerngitkan dahinya karena heran tiba-tiba saja Arumi bertanya soal hubungannya dengan Aida. Pertemuan singkat antara Arumi dan Aida ternyata tidak lah sesingkat sebuah hubungan. Arumi sudah menganggap Aida seperti keluarganya sendiri meski mereka baru saling mengenal. Saat Ammar selesai membaca, meski masih heran dengan pertanyaan Arumi. Ammar langsung memanggil Ayah Farhan dan Bunda Naeni.

Mengagumi Dalam Diam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang