Siang pun berlalu dan bergantikan sore menjelang malam. Acara resepsi pernikahan dirumah Aida sudah selesai dan kini bergantian dirumah Ammar. Biasanya orang kaya selalu mengadakan resepsi pernikahan di gedung atau di hotel. Tetapi berbeda dengan Ammar dan Aida, mereka kompak ingin mengadakannya dirumah. Lagipula rumah mereka cukup besar dan itu sudah lebih dari cukup untuk mengadakan resepsi pernikahan yang mewah.
Saat keluarga Arumi sudah pulang beserta Aida. Mereka langsung memastikan kondisi Arumi yang sedang beristirahat di kamarnya. Namun karena sebelumnya Arumi meminum vitamin sebelum beristirahat, sekarang ia sudah jauh lebih baik. Saat keluarga Arumi sudah mengetahui kalau Arumi baik-baik saja, mereka pun kembali pergi dari kamar Arumi.
Hari sudah menjelang malam, semua orang pun sibuk dengan urusannya masing-masing. Terutama sang mempelai yang harus duduk dikursi pelaminan lagi. Setelah Arumi selesai melaksanakan sholat maghrib, seperti biasanya yang dilakukan Arumi di Kairo, Arumi selalu mengaji terlebih dahulu. Saat Arumi sedang mengaji tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok! Tok! Tok!
"Sodakallahul'adzim..." Arumi pun mengakhiri bacanya terdengar ada suara orang yang mengetuk pintu. "Masuk!" Ucap Arumi sembari ia membereskan Al-Qur'an yang dibacanya tadi, lalu dilanjutkan melipat sajadahnya.
"Subhanallah, sungguh cantiknya ciptaan mu ya Rab" Ternyata yang mengetuk pintu kamar Arumi adalah Rafka, saat Rafka membuka pintu kamar Arumi, ia langsung bergumam dalam hati saat melihat Arumi yang baru selesai mengaji dengan mukena yang masih dikenakannya. Rafka memandang Arumi begitu dalam sembari tersenyum.
"Eh kak Rafka? Ada apa kak?" Tanya Arumi saat ia sadar Rafka sudah berdiri di pintu sedang memandangnya sembari tersenyum. Lalu Arumi pun mulai melepaskan mukena yang dikenakannya.
"Oh saya kesini tadi dusuruh Bunda kamu, Bunda kamu minta tolong sama saya untuk ngecek keadaan kamu" Ucap Rafka sembari berjalan masuk kedalam kamar menghampiri Arumi. Sedangkan Arumi masih melipat mukenanya sembari mendengarkan Rafka bicara.
"Alhamdulillah kak aku udah sehat, sehat banget malah!" Jawab Arumi yang kini berhadapan dengan Rafka diakhiri dengan senyuman.
"Syukur deh kalo gitu. Kamu mau turun kebawah?" Lanjut Rafka.
"Iya kak tapi aku ganti baju dulu"
"Oh yaudah kalo gitu saya kebawah duluan" Ucap Rafka diakhiri dengan senyuman.
"Iya" Jawab Arumi singkat diakhiri dengan senyuman.
"Yaudah Assalamualikum..." Ucap Rafka diakhiri dengan senyuman.
"Wa'alaikumsalam" Jawab Arumi yang diakhiri dengan senyuman pula.
Lalu Rafka pun pergi dari kamar Arumi dan tak lupa menutup kembali pintu kamar Arumi. Sedangkan Arumi langsung pergi menghampiri lemari bajunya untuk mengambil baju yang sudah disiapkan sebelumnya.
🌺🌺🌺
1 Minggu kemudian...
Setelah merayakan resepsi Ammar dan Aida, semuanya pun berjalan lancar seperti hari biasanya. Hanya saja kini terlihat hal yang berbeda pada Ammar karena seminggu belakangan ini ia terlihat sangat bahagia karena sudah ada yang mendampingi hidupnya.
Bulan Februari sudah berganti menjadi bulan Maret. Bulan dimana ada sebuah janji yang diucapkan seseorang pada Arumi. Ya! Janji Pandu pada Arumi yang mengatakan kalau di bulan Maret ini ia akan pulang ke Indonesia dan akan langsung menemui Arumi. Namun Arumi sudah terlanjur kecewa pada Pandu, bahkan Arumi sama sekali tidak ingat dengan janji Pandu yang mengatakan bahwa ia akan pulang di bulan ini. Kekecewaan Arumi pada Pandu membuatnya tak nyaman. Hari demi hari Arumi mencoba untuk melupakan semua kenangan bersama Pandu, bahkan semua barang yang pernah Pandu berikan padanya sudah ia simpan dalam sebuah kotak agar ia tak mengingat semua kenangan bersama Pandu. Bahkan karena keluarga Arumi selalu ada di dekat Arumi, Arumi perlahan bisa melupakan Pandu dan kini hari-harinya terlihat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...