Saat di tengah perjalanan pulang kerumah tiba-tiba motor Arumi mogok."Loh... Loh... Motornya kenapa? Loh kok mati motornya?" Ucap Arumi yang mencoba terus berjalan namun motornya tetap saja mati "Mati gue! Motornya mogok. Mana masih jauh sampe kerumah lagi, bengkel juga masih jauh lagi dari sini. Terpaksa deh gue harus dorong!" Gerutu Arumi sangat kesal, ia pun terpaksa mendorong motornya.
Saat sedang mendorong motor Arumi teringat saat ia menanyakan soal perasaan Pandu padanya. Entah mengapa Arumi sangat senang, bahkan Arumi sampai senyum-senyum sendiri. Saat sudah berjalan sembari mendorong motornya sekitar 5 meter. Tiba-tiba ada suara seorang laki-laki yang memanggil-manggil istriku. Sontak Arumi pun menoleh untuk melihatnya.
"Istriku...! Kamu mau kemana sayang? Ayo istriku kita pulang!" Teriak seorang laki-laki paru baya dan Arumi pun menoleh.
"Mati gue! Orang gila!" Gumam Arumi yang terkejut saat menoleh. Arumi paling takut dengan orang gila, apalagi orang gila itu laki-laki. Pakaian yang sudah tidak berbentuk dan berkalung botol plastik serta rambut yang gimbal.
Orang gila itu terlihat akan menghampiri Arumi, ditambah orang gila itu terus memanggil-manggil istriku sembari tersenyum. Arumi pun tak mau berfikir panjang lagi, ia pun langsung berlari dan meninggalkan motornya begitu saja.
"Mending gue lari aja sekarang!" Arumi pun berlari sekencang mungkin dan meninggalkan motornya, tapi ternyata orang gila itu mengejar Arumi. Ditambah jalanan sangat sepi dan Arumi tidak bisa meminta tolong pada siapa pun.
"Istriku tunggu...! Jangan lari sayang!" Ucap Orang gila itu sembari berlari mengejar Arumi.
"Mati gue! Orang gila itu ngejar gue! Gue harus telfon Ayah!" Arumi mencoba mengambil ponselnya, namum ponselnya terjatuh karena Arumi mengambilnya sembari berlari. Arumi hendak mengambil ponselnya yang terjatuh, namun tidak jadi karena orang gila itu semakin mendekat dan akhirnya Arumi melanjutkan berlari. Bahkan Arumi sampai menangis karena sangat takut.
Sekitar 200 meter Arumi berlari, ia berhenti sejenak karena sangat lelah dan orang gila itu masih mengejarnya. Saat itu juga Arumi mencari seseorang agar bisa dimintai pertolongan. Arumi melihat seorang anak sekolah tak jauh darinya dan ia mengenali motornya, orang itu ternyata Jodi. Arumi pun langsung berlari dan memanggil-manggil Jodi agar berhenti.
"Ayah Arum takut hiks... hiks..." Arumi terisak menangis sembari sesekali melirik ke arah orang gila itu "Ya Allah bantu hamba... Itu kaya Jodi? Iya itu Jodi!" Gumam Arumi.
"Isteriku... Kamu mau kemana? Ayo kita pulang isteriku..." Orang gila itu semakin mendekat dan Arumi pun langsung berlari lagi.
"Tolong...! Jodi berenti...! Jodi tolong berenti...!" Panggil Arumi sembari terus berlari.
Jodi yang merasa ada yang memanggilnya, ia pun berhenti dan menoleh. Ternyata memang benar Arumi memanggilnya.
"Arumi?" Gumam Jodi saat melihat Arumi yang berlari-lari sembari menangis.
"Kenapa lo gak mau berenti sih? hiks... hiks..." Ucap Arumi sembari menangis dan terengah-engah.
"Kamu kenapa Rum? Ko lari-lari sambil nangis?" Tanya Jodi yang kebingungan.
"Gu--Gue..." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, suara orang gila itu semakin mendekat.
"Istriku...!"Panggil orang gila itu.
Arumi pun menoleh dan orang gila itu semakin mendekat. Arumi pun langsung naik di atas motor Jodi. Jodi pun mengerti sekarang, ternyata Arumi dikejar-kejar orang gila. Maka dari itu ia sampai terisak menangis. Tanpa sadar Arumi berpegangan fi pinggang Jodi karena ketakutan. Jodi pun terkejut karena Arumi melakukan itu, tapi ia bisa mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...