Kalo ada typo benerin yahh...
S E L A M A T M E M B A C A ! !
Author POV
Semilir angin berhembus pelan, membelai mesra dedaunan pohon dengan anggunnya. Menciptakan kesan sejuk bagi siapapun yang berada di bawahnya. Menikmati belaian mesra sang angin pada pohon kesayangannya.
Tenang, satu kata yang dapat dirasakan gadis berpenampilan cupu saat ini. Gadis itu memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus.
Kepalanya ia letakkan pada batang pohon besar yang berada di belakangnya.
'Gladysta Hunggini' gadis berparas biasa saja, di sertai penampilan cupunya.
Gladys kini berada di bawah salah satu pohon besar, yang terletak di taman belakang sekolahnya.
Gladys lebih memilih taman belakang, ketimbang kantin ataupun yang lainnya.
Dengan keadaan yang sepi, di sertai udara yang sejuk. Menambah kesan ketenangan.
Di sinilah dia berada. Menurutnya ini tempat yang cocok untuk menenangkan diri.
Kringggg...
Bel sekolah berbunyi, menandakan akan di mulainya pembelajaran.
Gladys segera bangkit dari tempatnya. Sepanjang koridor sekolah sudah lumayan sepi.
Semilir angin menerpa wajah gadis itu. Gladys hanya tersenyum. Entah mengapa setiap angin menyapanya, menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Gladys.
***
Kelas XI IPA 3, disini Gladys berada. Dikelasnya yang sudah mulai senyap, karena kedatangan wali kelas beserta gadis di sampingnya.
'Brigitha Sansa' gadis berparas cantik, disertai make up tipisnya menambah kesan tersendiri.
Gadis yang kerap di sapa dengan panggilan Githa itu mulai mengenalkan diri, kepada seluruh siswa kelas XI IPA 3.
"Silahkan perkenalkan dirimu." Suruh Pak Demas selaku wali kelas XI IPA 3 di SMA Bina Bangsa.
"Gue Brigitha Sansa, kalian bisa panggil gue Githa. Gue pindahan dari Perancis. Ada yang mau di tanyakan?"
"Nomor WA nya berapa?"
"Rumah nya dimana? sapa tau Mama suka."
"Udah punya pacar belum? Bang Aga masih jomblo nihh."
Ucapan Aga membuat seisi kelas menjadi ricuh.
"Yahh kali dia mau sama lo."
"Ishhh najis banget."
"Semua cewek aja lo gituin."
Teriak para cewek yang mungkin sudah pernah menjadi korbannya.
"Semuanya harap tenang." Suruh Pak Demas kepada seluruh siswanya.
Semua terdiam, menuruti saja ucapan Pak Demas. Tak ada satupun yang membantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir [TAMAT]
Teen FictionDunia kita berbalikan. Setiap bagian derita selalu aku yang mendapatkan. Skenario Tuhan memang sangat menyakitkan. Setiap luka menyimpan kenangan. Baik dan buruk nya selalu tertanam dalam ingatan. Ada nya duka pasti ada suka. Ada nya derita pasti ad...