Hai, coba absen yu!
S E L A M A T M E M B A C A ! !
Author POV
Gladys dapat mendengar keributan dari luar. Pintu apartemen nya di ketuk, tapi Gladys tak mampu membukakan.
Tubuh nya lemas tak dapat di gerakan. Kepala nya berdenyut nyeri. Perut bagian kanan seakan di tusuk.
Gladys sudah meminum obat nya semalam, tapi mengapa rasa sakit nya masih merajalela?
Turun dari ranjang saja pun, Gladys tak sanggup. Keringat di seluruh badan nya memenuhi.
Gladys hanya bisa merintih diam. Bahkan suara nya seakan tertahan di tenggorokan.
Harus pada siapa diri nya meminta tolong? Seperti mayat hidup, Gladys hanya mampu terdiam.
Sedikit saja dia melakukan pergerakan, bagian perut nya semakin tertusuk belati tak kasat mata.
Gladys hanya mampu menutup mata. Mengatur deru nafas nya. Gladys kehilangan berat badan nya dalam semalam.
Tubuh nya terlihat teramat kurus. Menyedihkan memang. Hidup nya butuh kasihan banyak orang.
Keributan di luar berangsur menghilang. Gladys mengenali suara dua pria itu.
Dia tersenyum culas. Diri nya harus mampu bertahan lebih lama.
Tak ada kata menyerah dalam kamus hidup nya.
Lelah boleh, tapi menyerah hanya di lakukan orang-orang bodoh.
Tak lama pintu apartemen terdengar terbuka. Seperti ada orang yang masuk. Tapi siapa? Kartu untuk masuk berada di atas nakas.
"Ta, ini Kak Haci. Kamu ada di dalem?"
"Umm." Gladys mengenali suara itu. Dia hanya mampu membalas dengan deheman. Ntah terdengar atau tidak sampai luar.
Sakit nya sudah lumayan membaik. Tubuh nya sudah mulai bisa di gerakkan. Tapi lihatlah? Berat badan nya turun drastis! Seperti hanya tertinggal kulit dan tulang. Menyedihkan sekali hidup nya.
"Kak Haci masuk ya."
Ceklek
Pintu terbuka, menampilkan sosok Gladys yang sedang bersusah payah untuk duduk. Tubuh nya ia sandarkan di kepala ranjang.
"Are you okay?"
"Tata gapapa Kak Haci." Gladys menjawab dengan tersenyum. Sean kaget dengan tubuh Gladys yang banjir keringat.
Segera Sean mendekat dan duduk di pinggir ranjang.
"Kamu kurusan Ta." Mata Sean menelisik tubuh Gladys.
"Iya kah? Berarti diet Tata berhasil dong." Diet? Itu hanya alibi nya. Gladys menjadi pembohong sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir [TAMAT]
Teen FictionDunia kita berbalikan. Setiap bagian derita selalu aku yang mendapatkan. Skenario Tuhan memang sangat menyakitkan. Setiap luka menyimpan kenangan. Baik dan buruk nya selalu tertanam dalam ingatan. Ada nya duka pasti ada suka. Ada nya derita pasti ad...