41. Putus?

599 72 14
                                    

Spam next mau? Baca nya sambil dengerin lagu yang sad ya, biar feel nya dapet.

S E L A M A T M E M B A C A ! !

Author POV

Sudah terbiasa di antar oleh kendaraan mewah. Kini Gladys kembali lagi seperti dulu. Merasakan panas, menunggu angkutan umum di halte.

Mungkinkah ini awal perjuangan Gladys lagi? Tuhan mempermainkan takdir nya sekarang. Gladys fikir, semua nya telah usai dan berakhir bahagia. Kenyataan memang tak berpihak pada nya.

Dengan langkah gontai, Gladys menaiki angkutan umum yang sudah sesak. Gladys menghela nafas nya kasar.

Dalam tas nya, Gladys sudah membawa bekal makanan, dan botol minuman untuk ia istirahat nanti. Ada satu kotak berisi kue coklat, yang rencananya akan Gladys berikan untuk Regaza.

Tidak butuh waktu berlama-lama, Gladys sampai di sekolah nya. Ada rasa aneh, ketika baru sampai di depan gerbang.

Banyak mata yang melirik nya tajam. Gladys sudah tidak punya genggaman, Regaza membenci nya. Gladys sendiri sekarang. Tidak ada yang membisiki kalimat semangat itu lagi.

Gladys berjalan, dengan kepala yang di tundukan. Tatapan itu mampu membuat Gladys terluka. Gladys seperti di telanjangi hanya karna sebuah lirikan mata.

Dengan sedikit menambah ritme jalan, Gladys sampai di depan kelas nya yang sudah riuh. Banyak yang menggunjing nya.

"Ohh jadi ini jalang di kelas kita?" Rani bertanya sambil menepukkan tangan. Mengambil banyak atensi.

"Masih berani sekolah lo? Kalo gue si, udah malu abis hahaha."

Gladys tidak mengerti apa kesalahan nya. Mata nya menatap Githa yang tidak duduk pada tempat nya. Gladys mengerutkan dahi, bingung.

"Kenapa? Mau cari perlindungan? Ohh sayang sekali anak manis, lo udah nggak punya tameng sekarang." Rani maju, mendekati Gladys. Menginjak sepatu usang itu dengan sengaja.

"Lo tau? Lo itu malu-maluin doang bisa nya. Ko bisa ya orang kayak dia bisa masuk ke kelas kita."

Gladys menatap mata Githa, mencari perlindungan. Namun sayang, Githa melengos, sudah tak mempedulikan.

"Selamat, lo udah bikin kita semua ngerasa jijik."

Gladys tidak menanggapi omongan menusuk dari Rani. Banyak yang menertawakan nya juga, tapi Gladys tak ingin peduli. Ia menulikan telinga nya rapat-rapat.

Brak!

Gladys tersungkur, wajah nya menyentuh lantai yang kotor. Gladys mendongak, menatap Githa yang menjadi pelaku.

"Ups sengaja haha." Githa menutup mulut nya, tertawa melihat Gladys yang terjatuh karna ulah kaki nya yang sengaja terselonjor.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang