35. Pergi?

477 61 2
                                    

Klik bintang nya yu, sebagai tanda apresiasi:)

S E L A M A T  M E M B A C A ! !

Author POV

Pencet atau tidak? Keano bingung dengan hati dan logika nya yang tidak sinkron. Ia berdiri di depan pintu apartemen Gladys.

Hati nya menyuruh untuk maju, namun logika nya menyuruh untuk mengalah dan pergi menjauh. Keano mengacak rambut nya dengan kasar.

Satu malam terakhir, Keano berjanji pada diri nya sendiri. Setelah malam ini usai, ia tak mau mengganggu atau peduli terhadap Gladys lagi. Keano memencet bel dengan keyakinan penuh.

Tak lama penunggu apartemen membukakan pintu. Menampilkan sosok Gladys yang sedang mengenakan piama tidur.

"Hai, boleh aku masuk?" tanya Keano dengan sedikit ragu.

Melihat Keano berdiri di depan nya, Gladys mempersilahkan Keano masuk. Gladys menyadari, ada gerak-gerik canggung yang di tunjukkan Keano.

"Kau sudah makan?" tanya Keano lagi. Gladys hanya mengangguk sebagai respon.

Keano berjalan menuju sofa, duduk dan menyenderkan tubuh nya. Gladys menyalakan televisi agar suasana tidak terlalu canggung.

Gladys duduk di sebelah Keano, membuka makanan yang tersaji di toples. Gladys menyodorkan nya kepada Keano.

"Kau mau?" tanya Gladys.

"Nanti saja." Keano merutuki kebodohan yang di lakukan diri nya. Ini malam terakhir, Keano harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

"Gladys, apa kau bahagia?" tanya Keano.

Gladys yang tak mengerti kemana arah pembicaraan mereka, mengangkat satu alis nya ke atas. "Bahagia seperti apa yang kau maksud?"

"Apa kau bahagia memiliki seorang kekasih seperti Rega?" jelas Keano.

"Tentu aku bahagia, dia mencintaiku dengan sungguh." Gladys menjawab disertai senyum semanis mungkin.

Mendengar penuturan Gladys, membuat Keano membulatkan tekad nya, bahwa ia harus menyingkir dan tidak boleh mengganggu lagi.

"Jika ada satu orang yang tersakiti atas hubungan kalian, kau akan apa?" tanya Keano lagi, ia hanya memastikan apa jawaban Gladys jika mengetahui bahwa ia tersakiti dengan hubungan itu, dengan mengatasnamakan orang lain.

"Siapa yang akan tersakiti? Rega bilang, ia sangat mencintaiku dan akupun demikian. Jadi ku fikir semua akan berjalan baik-baik saja." Mendengar jawaban Gladys membuat Keano mendengus. Gladys ini, mengapa tidak peka sekali?

"Kita beralih pada Rega. Sekarang aku bertanya, seandai nya aku pergi dari kehidupanmu, kau akan apa?"

"Memang nya kau akan kemana?"

"Misalnya ke suatu tempat, yang tidak bisa kau jangkau karna terlalu jauh."

"Aku pasti akan sangat merindukanmu, menunggumu sampai kau kembali. Karna kau teman baikku." jawab Gladys sambil tersenyum.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang