15. Tentang rasa

636 100 1
                                    

Maaf jika tidak sesuai dengan ekspetasi kalian:)

S E L A M A T M E M B A C A ! !

Author POV

"Mau sampai kapan kau terus berada di sini?" Pertanyaan dengan nada mengusir itu keluar dari mulut Keano. Saking keasikan menonton film Gladys sampai lupa untuk pulang.


"Apartemenmu sangat nyaman. Aku bahkan segan untuk pulang."

"Apakah kau akan menginap disini?"

"Ahh tentu saja tidak. Aku terlalu malas mendengar gunjingan yang tidak enak."

"Lalu kenapa kau terus disini!" Nada suara Keano mulai tajam. Menghadapi Gladys ternyata harus memiliki kesabaran yang lebih ekstra.


"Baiklah aku akan pulang. Tapi aku akan berjanji untuk kembali."

"Pintu keluar berada disana." Keano menunjukan pintu nya. Dia sudah tidak memiliki kesabaran lagi.


Tapi, dalam hatinya Keano berterima kasih kepada Gladys. Sosok nya yang hadir malam ini. Membuat Keano bisa sedikit mengalihkan rasa sakit nya.

***

Masih pagi seperti ini sudah turun hujan yang sangat lebat. Malas bekerja, malas sekolah. Gladys hanya ingin menikmati hari.

Keluar menuju balkon. Melihat betapa cantiknya hujan turun menyusuri inci apartemen.

Angin dingin mulai menyusuri permukaan kulit Gladys. Dia memeluk dirinya sendiri.

Gladys rindu seseorang jika hujan turun. Rindu bagaimana Ibu nya memeluk menenangkan. Ahh waktu itu sudah terlampau cukup lama.

Ketukan apartemen membuatnya kembali dari alam bawah sadarnya.

Siapa yang datang pagi buta seperti ini? Apakah orang itu tidak ada kerjaan sampai mengganggu orang lain sepagi ini?

Dengan kasar Gladys membuka pintunya. Hendak memarahi orang yang mengganggu paginya. Namun dia urungkan ketika melihat siapa dalang di balik semua ini.

"Kau tidak memiliki jam? Sampai mengganggu orang lain sepagi ini?" tanya Gladys kesal.

"Apakah kau tidak melihat ketika sedang bermain di apartemen ku? Aku percaya kau tidak buta sampai tidak melihat jam besar yang berdiri di bagian pojok ruangan." Tebak siapa yang datang? Yah dia Keano. Jika sudah berbicara sebaku ini pasti dia lah orang nya.


"Ahh baiklah aku kalah. Jadi apa tujuanmu kemari?"

"Apakah kau lupa bahwa kau masih mempunyai kewajiban untuk sekolah? Kau ingat tidak? Kau sudah tidak berangkat selama dua hari."

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang