20. Menyimpan rasa

558 88 2
                                    

Kalian sehat kan? Sehat lah jangan sakit-sakit:v

S E L A M A T  M E M B A C A ! !

Author POV

Kacau, Sean bingung, pikiran nya buntu. Selalu ancaman itu yang di layangkan Ayah nya.

Bugh!

Sean menghantamkan kepala nya di stir mobil. Merasa frustasi. Kehidupan nya hancur. Dia tidak bisa memilih jalan yang akan di tempuhnya. Semua sudah tersusun tanpa sepengetahuan Sean.

Drrtt Drrtt Drrtt

Ponsel nya bergetar. Sean tersenyum ketika melihat nama yang terpampang.

"Halo Kak Haci, maaf tadi telfon nya mati."

"Tata habis dari mana? Kak Haci khawatir." Sean menghela nafas cukup kasar.

"Umm sebenernya Tata tadi berangkat sekolah, tapi lupa bawa handphone."

"Kenapa ngabarin Kak Haci nya baru sekarang hm?"

"Handphone Tata lowbat, charger nya rusak. Ini juga Tata minjem punya temen."

"Jaga diri baik-baik Ta. Kak Haci selalu sayang Tata," ucap Sean.

"Kak Haci kenapa? Lagi ada masalah kah?"

"Nggak ada kok hehe." Sean terkekeh, menutupi masalah.

"Kak?"

Tutt

Sean mematikan panggilan. Dia tak sanggup mendengar pertanyaan bingung yang terlontar dari bibir Gladys.

Akankah dirinya harus menikah dengan gadis yang di pilihkan Ayah nya?

Dia hanya memikirkan gadis nya jika membantah. Ahh, mengapa jalan kehidupan nya harus serumit ini?

***

"Sudah?" Suara Keano dari arah dapur mengagetkan Gladys.


"Ahh tentu, bolehkah aku meminjam chargermu untuk beberapa jam yang akan datang?" tanya Gladys berdiri di depan colokan.

"Pakai saja, aku punya beberapa di dalam laci."

Gladys menghampiri Keano yang sedang terduduk di depan televisi.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang