36. Semuanya menjauh?

456 58 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak^^

S E L A M A T  M E M B A C A ! !

Author POV

Sampai di bandara, sudah ada Eja yang menunggu. Keano sengaja menyuruh Eja datang, untuk bertemu.

Eja langsung memeluk Keano, tidak peduli jika Keano menolak, Eja tetap memeluk dengan erat. Walaupun, Keano orang yang ketus dan aneh, Eja tetap mengaggap Keano, sebagai sahabat terbaik nya.

"Jaga diri bro, gue tau mengikhlaskan nggak segampang itu." ujar Eja.

"Aku titip ini untuk nya, tolong sampaikan pada nya, bahwa aku sangat mencintai nya." pinta Keano sambil mengulurkan kertas yang sudah di lipat.

Eja mengambil alih kertas itu. "Dia emang beda dari cewek kebanyakan, kenapa nggak coba lo perjuangkan?"

"Ini bukan masalah mudah, hati tidak bisa di paksakan." jawab Keano sembari memberikan senyuman.

"Gue jadi terharu hehe." Eja terkekeh, menghapus mata nya yang sedikit berair.

"Aku pamit, titip Gladys ya, ada rasa berat ketika harus meninggalkan nya. Aku percayakan semuanya padamu." Keano menepuk bahu Eja.

Keano berjalan menjauh, pesawat nya akan segera terbang. Keano harus cepat-cepat, ia tak boleh ketinggalan.

Eja tersenyum menatap kepergian sahabat nya. Jika di suruh memilih antara Rega atau Keano? Eja lebih memilih Keano. Walau seketus apapun Keano pada nya, tidak sedikit pula Keano membantu nya.

Banyak yang bilang Keano itu aneh, di era zaman sekarang, Keano masih menggunakan bahasa baku. Tapi, bagi Eja. Keano itu unik dan langkah, harus di lestarikan.

Eja melihat gulungan kertas yang ada di tangan nya, ia tersenyum miris. Keano sudah memilih jalan nya, Eja tak bisa memaksakan Keano untuk kembali berjuang, apalagi dengan Regaza, yang notabene nya masih sesama teman.

***

Pagi ini, suasana mendung, awan gelap mulai menghiasi langit. Seperti Gladys, hati nya sekarang tengah hancur, ia merasakan kehilangan.

Suara bel berbunyi. Gladys kembali merapihkan tampilan nya. Kepang dua dan kacamata yang ia kenakan saat ini.

Gladys membuka pintu apartemen, Regaza sudah berdiri tegak dengan senyuman yang menghiasi wajah nya.

"Berangkat sekarang?" tanya Regaza.

Gladys hanya mengangguk sebagai respon, tak berniat untuk berbicara. Semangat pagi nya telah hilang.

***

Mereka sampai di tempat parkiran, tak ada sautan suara yang terdengar. Regaza sampai di buat bingung dengan sikap Gladys hari ini. Tidak seperti biasa nya.

"Lo kenapa?" tanya Regaza.

"Rega tau Kean pergi kemana? Kalian kan udah kenal dari lama, Kean pasti cerita."

Regaza mengubah raut wajah nya dengan cepat. Mengapa Gladys memikirkan Keano? Mungkinkah ini alasan mengapa Gladys tidak seperti biasa nya?

"Gue nggak tau." Regaza pergi meninggalkan Gladys dengan cepat, mood nya hancur ketika Gladys menanyakan keberadaan Keano pada nya.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang