Mohon benarkan typo...
S E L A M A T M E M B A C A !
Author POV
Beberapa tahun yang lalu...
Gladys hanya anak kecil yang tak tau apa-apa. Namun dunia seakan kejam pada nya. Tawa nya luntur ketika Gladys tau bahwa diri nya bukan siapa-siapa. Tak ada yang patut Gladys banggakan.
Gladys rindu dengan pelukan Ibu nya. Hangat dan nyaman. Semua nya telah usai. Tak ada pelukan saat dia takut. Tak ada kecupan ketika tidur. Tak ada yang mengusap air mata nya ketika menangis. Semua nya sirna bagai istana pasir yang di hempaskan air pantai.
Malam telah tiba tapi Gladys tak ingin pulang ke rumah neraka nya. Gladys tak ingin mendengar gelas yang pecah ke lantai. Mulut yang beradu argumen. Suara tamparan yang membisingkan.
Diri nya masih terlalu kecil untuk mengerti.
Kehidupan yang Gladys harapkan semua nya tak mungkin terjadi.
Sampai di sebuah taman Gladys melihat sosok laki-laki yang duduk di bawah pohon rindang.
Tak jauh dari situ Gladys juga melihat seseorang memakai jas hitam sedang berdiri di dekat mobil dan sedang mengawasi anak laki-laki itu.
Tak ingin mengambil pusing. Gladys memberanikan diri untuk menghampiri.
Anak laki-laki itu tersentak kaget. Kedatangan Gladys sangat tiba-tiba.
"Saya di larang berdekatan dengan orang asing."
Dari gaya bahasa nya Gladys dapat menyimpulkan bahwa laki-laki yang berada di samping nya adalah anak dari orang kaya.
"Kenalin nama aku Dysta. Aku lebih suka di panggil Tata. Kakak kenapa malam-malam di sini? Siapa nama Kakak? Terus kenapa Kakak nangis sendirian? Emang nggak takut apa? Tempat ini kan-."
"Stop!"
Anak laki-laki itu mendengus kesal. Pasal nya Gladys begitu cerewet.
"Loh kenapa? Tata kan cuma nanya."
"Nanya tapi kayak lagi introgasi."
Anak laki-laki itu segera bangkit berniat ingin pergi.
"Kakak belum jawab pertanyaan Tata." Gladys kecil lebih suka di panggil Tata. Menurut nya nama Tata sangat lucu. Nama Tata Gladys ambil dari nama belakang nya 'Gladysta'.
"Kenapa harus?"
Kini anak laki-laki itu berbalik bertanya. Gladys termenung mendengar pertanyaan nya.
Anak laki-laki itu melengos pergi. Hari nya begitu kacau. Dia tidak ingin hari nya semakin kacau dengan mendengar kicauan anak perempuan yang mengaku bahwa diri nya bernama Tata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir [TAMAT]
Ficção AdolescenteDunia kita berbalikan. Setiap bagian derita selalu aku yang mendapatkan. Skenario Tuhan memang sangat menyakitkan. Setiap luka menyimpan kenangan. Baik dan buruk nya selalu tertanam dalam ingatan. Ada nya duka pasti ada suka. Ada nya derita pasti ad...