40. Pembawa sial?

590 67 4
                                    

Ramein, lapak ini yu:)

S E L A M A T  M E M B A C A ! !

Author POV

"Ayah!"

Baru saja masuk ke rumah. Sean sudah berteriak, memancing keributan. Para asisten rumah tangga terlonjak kaget. Mendengar tuan mudanya di lingkupi amarah.

"Tata kramamu di jaga Sean!"

Bams menuruni anak tangga. Menghampiri putra sulung nya, yang terlihat penuh dengan api kemarahan.

"Dimana gadisku? Ayah jangan macam-macam!"

"Itu gadismu, mengapa tanya ke Ayah!"

Api di balas dengan api. Teriakan demi teriakan kini penuh mengisi di rumah besar itu.

"Gadisku hilang! Ini semua karena Ayah! Sean mohon, Ayah jangan bermain-main."

"Ayah sibuk bekerja, tidak mengurusi gadimu!"

"Ayah bohong! Ini ulah Ayah kan? Kembalikan gadisku."

Plak!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan Sean. Sampai membuat wajah Sean berpaling. Bams sudah jengah dengan tuduhan anak nya.

"Ayah tidak tahu dimana gadismu! Dimana letak kata yang tidak kamu mengerti!"

"Sampai Sean tau Ayah menyembunyikan gadisku. Sean nggak akan segan-segan buat semuanya hancur." ancam Sean.

"Terserah kamu mau bilang apa. Sekali lagi Ayah tegaskan! Ayah belum menyentuh gadismu."

Sean kabur, berlari menuju garasi. Menaiki mobil nya dengan ugal-ugalan tanpa tau arah. Ia terus menelfon Gladys, namun tak kunjung mendapat balasan.

***

"Gimana?" tanya Nisa.

Mereka berdua kini sedang berkutat di dapur. Membuat kue bersama. Gladys sedikit melupakan masalah nya, dan bisa tersenyum kembali.

"Ini enak banget Tante." jawab Gladys jujur.

"Nanti Tante bungkusin buat Gladys bawa kerumah ya."

Gladys mengangguk. Eja datang dengan pakaian olahraga. Wajah nya terlihat penuh keringat. Handuk kecil tersampir di leher nya.

"Wihh, enak nih." tanpa rasa bersalah, Eja mencomot kue sembarang, membuat Nisa mendelik tajam.

"Abis ini, anter Gladys pulang ya. Dia butuh istirahat." Nisa menyuruh putra nya.

"Siap Mah." jawab Eja sambil menegakkan badan nya.

***

"Gladys, lo gapapa?" tanya Eja di sela menyetir nya.

"Emang Gladys kenapa?"

"Muka lo nunjukin, kalo lagi banyak masalah."

Eja melirik Gladys melalui ekor mata nya. Sebegitukah kentara wajah Gladys? Gladys sudah berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat baik-baik saja.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang