Hai! Semoga harimu menyenangkan:)
S E L A M A T M E M B A C A ! !
Author POV
"Mau sampai kapan kau terus berdiri di situ? Kemarilah duduk di sebelahku."
Gladys cengo ketika mendapati Keano sudah duduk lesehan di atas rumput, bersandar di batang pohon besar.
Sedari tadi pikiran nya melayang, memikirkan masa lalu Keano. Berurusan dengan makhluk ghaib tidaklah mudah.
Memikirkan bagaimana hari-hari pria itu. Pasti sangat mengerikan. Sampai suatu pertanyaan terbesit di pikiran Gladys. Apakah hantu itu masih berada di dekat Keano?
Gladys mencari sosok itu, sebenarnya takut, tapi dia hanya ingin memastikan. Ahh dia bodoh! Mana mungkin dirinya bisa melihat makhluk tak kasat mata itu? Dia bukan pemilik indra ke enam.
Tanpa berfikir panjang, Gladys mendekati Keano yang sedang menutup mata. Duduk di sebelah pria itu. Menyorot kagum pada bagian rahang. Tegas dan tampan.
Keano tiba-tiba membuka mata, Gladys gelagapan, dirinya ketahuan! Wajahnya sudah memerah menahan malu. Bodoh!
"Jika ingin memerhatikanku lebih lama lagi silahkan saja, aku memang tampan, sudah tidak bisa di ragukan lagi," ucap Keano percaya diri.
"Kau sangat menyebalkan!" Gladys mendengus kesal.
"Ketika kau ketahuan, apakah kau akan menyalahkan orang lain?"
"Tidak seperti itu."
"Lalu apa?"
"Kean! Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu!" Tatapan Keano seolah mengejek, Gladys merasa tersinggung.
"Sudahlah jangan berlarut dalam kesedihan, semakin kau memikirkannya, semakin banyak pula sakit yang kau terima." Keano menyunggingkan senyuman. Menenangkan! Gladys seperti menemukan sosok baru. Hari nya akan lebih berwarna dengan Keano yang hadir dalam kehidupannya.
"Tetaplah tersenyum seperti tadi, aku menyukainya."
"Apakah barusan kau mengatakan suatu ketertarikan? Kau ini perempuan tidak sepantasnya untuk mengatakan perasaan."
"Ahaha wajahmu sangat lucu ketika sedang terkejut."
Sialan! Keano di kerjai oleh gadis itu. Ingin mencebikpun Keano tak bisa. Gladys bisa tertawa hanya dengan melihatnya terkejut? Keano ingin melakukan lagi. Pura-pura terkejut mungkin bisa menjadi obat bagi Gladys untuk melupakan Regaza sejenak.
"Sudahlah berhenti tertawa."
"Mengapa harus berhenti? Barusan aku merasa sakit hati dan sekarang aku merasa bahagia bisa melihatmu terkejut. Bukankah setelah luka pasti ada tawa. Jadi biarkanlah aku menikmatinya." Gladys masih terkekeh.
"Yahh kau benar, tapi yang kau tertawai itu aku!" Keano kesal.
"Baiklah maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir [TAMAT]
Novela JuvenilDunia kita berbalikan. Setiap bagian derita selalu aku yang mendapatkan. Skenario Tuhan memang sangat menyakitkan. Setiap luka menyimpan kenangan. Baik dan buruk nya selalu tertanam dalam ingatan. Ada nya duka pasti ada suka. Ada nya derita pasti ad...