34. Ada hati yang sakit

419 57 1
                                    

Ramaikan lapak ini yu

S E L A M A T  M E M B A C A ! !

Author POV

Regaza memencet bel apartemen Gladys. Ia sudah berjanji akan berangkat bersama. Pagi hari berangkat sekolah sama pacar, siapa yang tidak senang?

Tak berapa lama, Gladys keluar. Sudah rapih dengan dandanan yang biasa ia kenakan ke sekolah. Lengkap dengan kacamata dan rambut kuncir kuda nya.

Regaza tidak keberatan dengan apa yang di kenakan Gladys. Bagi Regaza, Gladys tetap menarik di pandangan nya.

Mereka berjalan menuju parkiran. Seperti biasa, Gladys selalu mendapat lirikan tajam dari beberapa orang. Tapi kini, Gladys tak mau menanggapi dengan serius. Karna iri, tanda tak mampu.

Gladys menerima uluran helm dari Regaza. Tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka, hanya ada senyuman dan sorotan mata yang saling bertemu. Seolah mereka berkata lewat hati.

Gladys memegang pundak Regaza, untuk menaiki motor besar itu. Regaza mengulurkan jaket denim nya, Gladys menerima dan mengerti apa maksud Regaza. Gladys segera menutup paha nya yang sedikit terekspos menggunakan jaket denim Regaza.

Motor Regaza melaju tidak begitu cepat, Regaza ingin berlama-lama berdua di atas motor bersama gadis yang ia cintai.

Keano melihat dari balik kaca mobil nya, ada rasa tidak rela yang menghinggapi nya. Kenapa bukan diri nya? Keano ingin sekali bertukar posisi dengan Regaza.

Mereka sampai di parkiran sekolah, banyak siswi yang mulai berbisik, menggunjing Gladys. Berita mereka berpacaran sudah terdengar di penjuru sekolah.

Gladys dan Regaza turun dari atas motor. Regaza yang ikut mendengar mulai menutup telinga Gladys dengan tangan nya. Memajukan kepala nya mendekat ke telinga Gladys.

"Jangan dengerin kata mereka. Mending dengerin gue aja, gue sayang lo." Regaza melihat pipi Gladys yang bersemu merah. Ia terkekeh pelan. Regaza menggenggam tangan Gladys, mereka berjalan bersisihan, melewati koridor yang ramai dengan berbagai bisikan.


Keano memukul stir mobil dengan kesal. Melihat semua kejadian, bagaimana Regaza berperilaku manis, dan merasa kesal juga ketika melihat pipi Gladys bersemu merah. Tidak ada harapan lagi untuk diri nya.

***

"Belajar yang bener, gue sayang lo." ucap Regaza sambil mengacak rambut Gladys.

"Masih pagi aja, udah bilang sayang dua kali, gimana kalo sampai malem?"

"Gue kan cuma ngingetin, barangkali lo lupa."

"Gladys nggak lupa kok."

"Iya gue percaya, gue ke kelas dulu ya." Regaza berpamitan, mencium telapak tangan nya, dan menempelkan di pipi Gladys.

Gladys memegang pipi nya sendiri, tersenyum malu-malu. Ahh, mengapa Regaza kian hari kian manis. Gladys bisa diabetes jika di perlakukan gini terus.

Gladys masuk ke kelas nya, menuju kursi nya yang terletak di ujung. Banyak yang menggunjing nya, tapi tak Gladys hiraukan. Karena, Regaza sayang Gladys.

Permainan Takdir [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang