1. Rasa Tergila-gila

2.2K 160 22
                                    


Arthur duduk di bangku Taman Sekolah sambil membaca buku bersama kedua temannya dari kecil, Kyle dan Bima.

Sedangkan, para murid perempuan mengisi bangku taman yang lainnya.

Sebelumnya bangku Taman Sekolah kosong, namun setelah Arthur duduk di Taman Sekolah satu-persatu bangku taman terisi oleh murid perempuan.

Arthur memang selalu menjadi pusat perhatian di SMA Trijayanda karena prestasinya, kecerdasannya, dan  ketampanannya yang luar biasa. Wajar saja jika perempuan yang tadinya punya akal langsung hilang akal ketika melihat Arthur.

Mata mereka hanya tertuju pada Arthur yang sedang membaca buku dengan santai dan wajahnya tetap dingin seperti hatinya yang dingin di dalam berlian.

Salah satu murid perempuan melangkah ragu-ragu ke tempat Arthur duduk dan perempuan tersebut sekarang menjadi perhatian bagi murid perempuan yang lainnya.

Murid perempuan tersebut tepat berada di depan Arthur.

"Bim, kayaknya bakalan ada yang mau nyatain perasaannya." Kyle melemparkan pandangannya pada Bima.

"Kayaknya perlu lu catat."

"Mau nyatain perasaan ke Arthur?" Tanya Kyle sambil memperhatikan wanita tersebut dengan mengangkat sebelah alisnya.

Perempuan tersebut hanya membisu dan melipat bibirnya ke dalam, sedangkan Kyle terus memperhatikan perempuan tersebut dan membuat ia tersipu malu.

"Malah diam, gua permudah aja 'iya' atau 'tidak'."

"I-iya." Perempuan tersebut berkata sangat pelan dengan ragu-ragu dan untung saja Kyle masih dapat menangkap suaranya yang lirih.

"Ky, jangan lupa di catat." Tunjuk Bima ke buku di tangan Kyle.

"Tenang aja," kata Kyle.

Kyle mengambil pulpen yang tergantung di saku bajunya dan membuka beberapa lembar buku tersebut.

"Urutan nembak lu nomor 493." Kyle membuka tutup pulpennya dan memulai sesi pertanyaan.

"Nama lu siapa?" Tanya Kyle.

"Tayesya." Ucap Tayesya dengan semakin pelan.

"Kelas?"

"Kelas XI-IPA 5." Tayesya menjawab dengan polos pertanyaan yang di ajukan oleh Kyle, sedangkan Kyle mencatat jawaban dari Tayesya di buku tersebut.

"Bim, giliran lu ngasih pertanyaan."

"Siap. Buat dia gua kasih pertanyaan dasar dulu, kalau lu bisa jawab semua pertanyaan dari gua. silahkan lu tembak temen gua yang susah di dapetin ini. Dari 492 perempuan di sekolah ini yang udah pernah nembak dia semuanya di tolak. Kalo dalam game Mobile Legend temen gua ini setara sama rank mythic dengan bintangnya 99." Jeda Bima sesaat.

"Kesimpulannya dia ini susah di dapetin, perlu perjuangan yang beribu-ribu kali, dan banyak rintangannya." Lanjut Bima.

"Daripada basa-basi terus mendingan lu jawab 3 pertanyaan dari gua."

"Pertama, bahasa Yunaninya fisika."

"fysikós."

"Nice. Pertanyaan kedua, tujuan utama fisika."

"Untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja." Jawab Tayesya dengan menggunakan suara yang mulai terbuka.

"Lumayan. Pertanyaan terakhir, sebutkan nama lain konstanta dasar, digunakan untuk apa, dan nama tokoh yang menemukannya."

"Konstanta Planck. Digunakan untuk menghitung energi foton. Max Karl Ernst Ludwig Planck." Bima memberikan tepuk tangan secara tiba-tiba dan sontak membuat Tayesya terkejut.

"Karena jawaban lu bener semua, gua persilahkan lu buat nembak Arthur di sampingnya." Bima menepuk pahanya dan mempersilahkan Tayesya untuk duduk di tempatnya.

"T-te-terima kasih." Jawab Tayesya dengan sopan dan sedikit menggangguk.

"Gua kasih tau aja kesempatan lu cuman 0,001%. Selamat mencoba." Bisik Bima sebelum melewati Tayesya di sebelahnya sambil memiringkan bibirnya ke atas.

Tayesya duduk di sebelah Arthur, sedangkan Bima duduk di sebelah Kyle dan mata mereka tertuju ke Tayesya yang baru duduk di sebelah Arthur.

Tayesya meremas roknya dan bibirnya di lipat ke dalam. Tayesya mengumpulkan keberaniannya dan beberapa detik kemudian Tayesya berkata, "Arthur Dhirgam Pramana Arion Putra Elvano, Aku benar-benar tergila-gila padamu. Kamu harus menjadi pacarku untuk mengobati rasa cinta yang tak terkendali ini."

Arthur tidak bergeming dan matanya tetap bergerak untuk melihat setiap kalimat yang berada di bukunya.

"Lu mau gak jadi pacar gua?" Gumam Tayesya.

Arthur angkat bicara dan berkata...

Mau tau jawabannya? Vote dulu dan baca terus.

Follow Instagram: basztian11.2

Raja KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang