47. Ketemu dan Bertemu

281 25 0
                                    


Zaiyan memperhatikan Van yang langsung berdiri ketika Pak Mahmud baru saja melangkah keluar dari kelas.

Sekedar informasi, Pak Mahmud adalah guru yang mengajar mata pelajaran PAI di kelas XI dan beliau terkenal akan siraman rohaninya yang langsung menusuk ke dalam hati, bahkan Pak Mahmud tak segan untuk menyindir habis-habisan murid-muridnya yang nakal. Cibiran ibu-ibu arisan aja sampai kalah!

Pasti nih, bocah mau ngapel, duga Zaiyan.

"Lu mau kemana? Baru juga Pak Mahmud keluar kelas," ujar Zaiyan.

"Ya mau ketemu bidadari tercantik di bumi inilah," ujar Van dengan bangga.

"Cih! Dasar buaya darat," ejek Zaiyan sesuai realita.

"Biarin. Yang penting ada mangsa."

"Emangnya mangsa lu siapa lagi? Hah?" Tanya Zaiyan dengan malas.

Hampir setiap minggu Van mengganti pasangannya dan anehnya kenapa ada saja perempuan yang mau menerima cinta Van? Bahkan, Zaiyan pun sudah malas memberi wejangan untuk Van. Dasar playboy tingkat iblis!

Zaiyan kembali duduk di kursinya dan memiringkan posisi duduknya agar bisa melihat reaksi Zaiyan yang pasti akan langsung terkejut. "Siapa lagi kalo bukan kembarannya kopi latte."

Zaiyan menaikkan sebelah alisnya. "Maksud lu?"

"Letta!"

"Letta? Setau gua di sekolah ini gak ada yang namanya Letta, jangan ngadi-ngadi, deh, lu!"

"Maksud gua Arletta, masa lu gak kenal sama anak donatur ini sekolah."

"Gila lu!" Bisik Zaiyan dengan menekan ucapannya agar tidak kedengaran yang lainnya. "Lu emangnya mau dikeluarin dari sekolah?! Kalo diibaratkan, lu itu kayak kapal asing sedangkan Arletta kayak Ibu Susi Pudjiastuti. Siap-siap lu bakalan dikeluarin dari sekolah kalo lu bikin dia sakit hati." Jelas Zaiyan hingga membuat sorot mata Van memancarkan ketakutan.

Van meneguk air liurnya. "Jangan bohong lu," tunjuk Van kearah wajah Zaiyan.

Ini mah judulnya malah naga makan buaya! SEREMMMMM!

Mau bagaimana pun Van tidak ingin dikeluarkan dari sekolah hanya karena masalah putus cinta, namun Van juga tidak ingin kehilangan gelarnya sebagai playboy.

Tobat atau kagak, yah? Pikir Van dengan menimbang-nimbang keputusannya. Akh, bodo lah! Selagi tampang masih laku, maka tidak ada kata tobat playboy sebelum menikah!

"Lu gak mau pergi nemuin bidadari tercantik di bumi ini?" Tanya Zaiyan dengan nada meledek Van yang terlihat linglung. "Gih, sana pergi, ntar lu ditanyain lagi sama bidadari tercantik di bumi ini."

"Berisik! Nih, gua pergi," kesal Van. Langsung menegakkan tubuhnya, kemudian melenggang pergi keluar kelas.

"Sampai berjumpa dengan iblis, Van," gumam Zaiyan yang sudah lama mengharapkan seorang perempuan yang mampu mengubah sifat playboy tingkat iblisnya Van.

Zaiyan merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya, kemudian membuka aplikasi WhatsApp.

Zaiyan tersenyum geli ketika melihat ratusan pesan yang terdapat di salah satu grup yang berisikan murid-murid SMA Trijayanda.

Ternyata videonya sukses membuat geger seluruh murid SMA Trijayanda hanya dalam semalam, bahkan fans-fans Arthur yang berada di luar sana pun tahu tentang video tersebut.

Bagaimana tidak geger satu sekolah, jika video yang di kirim Zaiyan adalah video Arthur yang sedang menggenggam tangan seorang perempuan di restoran.

Namun, hingga saat ini Zaiyan lupa menanyakan nama perempuan tersebut kepada Van karena imajinasinya terlalu asik membayangkan bagaimana reaksi satu sekolah saat melihat Arthur yang terkenal sebagai Raja Kelas menggenggam tangan seorang perempuan.

Raja KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang