Bima, Arthur, dan Kyle yang sedang duduk santai di Taman belakang Sekolah untuk menikmati istirahat kedua mereka malah di kelilingi dengan para murid perempuan pemuja Arthur, padahal hampir seluruh murid perempuan di SMA Trijayanda sudah mengungkapkan rasa cinta mereka dengan berbagai cara, bahkan yang paling ekstrim hingga menawarkan Arthur berbagai barang mewah dan rumah yang sangat mahal. Namun, Arthur mengabaikannya."Bim, apa perlu mereka semua gua usir?" Ucap Kyle dengan sengaja mengeraskan ucapannya hingga membuat beberapa perempuan yang sedang menatap Arthur bergidik ketakutan.
"Emang yah, yang namanya perempuan tuh pantang menyerah. Sampai segitunya pengen dapatin cinta dari laki-laki yang gantengnya luar biasa." Bima yang tak mau kalah dengan Kyle mencoba mengeraskan suaranya hingga membuat beberapa murid perempuan di antara mereka menatap Bima dengan tatapan jijik.
"Bukannya terbalik, yah, Bim?" Kyle semakin menaikkan volume suaranya hingga membuat seorang murid perempuan yang berada di meja paling pojok taman tersentak kaget.
Beberapa murid perempuan diantara mereka mulai membicarakan Kyle dan Bima dengan berbisik-bisik agar tidak dilabrak Bima dan Kyle.
"Untung aja tiga-tiganya ganteng, tapi yang paling ganteng mah tetep Raja Kelas." Bisik seorang perempuan yang mejanya berada di bawah pohon dengan menggunakan berbagai gelang di tangannya.
"Iya juga, zaman sekarang mana ada perempuan yang mau sama laki-laki gak ganteng." Jawab seorang perempuan yang berada disebelahnya dengan suara lirih.
Kyle yang memperhatikan dua orang murid perempuan yang tengah berbisik-bisik, kemudian bangkit dari posisi duduknya dan berjalan santai mendekati dua orang perempuan tersebut sambil memasukkan kedua tangannya pada saku celana.
"Mati kita." Ucap perempuan yang menggunakan gelang, "Gara-gara lu sih! Malah ngajakin ngomong." Timbal perempuan yang berada disebelahnya.
"Hei, nama kalian berdua siapa?" Tanya Kyle dengan memperlebar senyumnya yang sangat manis hingga membuat dua orang murid perempuan yang berada di depannya seketika jatuh cinta padanya.
"Emm, nama gua Pu-"
"Nama gua Airis!" Jawab Airis dengan sangat antusias.
"Kalau, lu?" Kyle mencondongkan kepalanya ke depan murid perempuan yang berada disebelah Airis dengan mempertahankan lekukan senyuman manisnya hingga membuat perempuan yang berada didepannya tersipu malu untuk beradu kontak mata dengan Kyle.
"Putri." Putri memalingkan wajahnya ke samping agar Kyle tidak melihat pipinya yang merona kemerahan.
"Oh, Airis dan Putri." Kyle, kemudian mensejajarkan kembali kepalanya dengan lehernya sambil melipatkan kedua tangannnya di depan dadanya. Sedangkan, Airis dan Putri hanya mengangguk-angguk kecil dengan semangat ketika namanya dipanggil Kyle.
"Oke, Airis dan Putri. Kalian berdua adalah wanita yang sangat-sangat luar biasa MURAHAN!" Ucap Kyle dengan mengeraskan suaranya saat menyebut kata "MURAHAN."
Jleb!
Seketika hati Airis dan Putri langsung tertusuk berbagai pedang yang sangat luar biasa dalam hingga membuat mereka mematung di tempat untuk beberapa detik.
Kyle membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Airis dan Putri, sedangkan Kyle yang tengah berjalan diantara para pemuja Arthur menjadi pusat perhatian.
"Ada lagi yang mau kayak gitu?" Kyle memperlambat langkah kakinya dan memperhatikan satu-persatu setiap perempuan yang sedang mengelilinginya dengan tatapan menantang.
"Kok mulutnya pada gak dipake?"
"Oh, baguslah kalo udah pada diem." Kyle duduk kembali di sebelah Arthur yang sedang fokus membaca buku dan mengabaikan keadaan disekitarnya.
Untuk seluruh siswa-siswi diharapkan untuk berkumpul di Lapangan Sekolah sekarang juga! 5 menit lagi mau tidak mau saya ingin seluruh murid SMA Trijayanda berkumpul di Lapangan dengan baris sesuai kelasnya!! Jangan banyak alasan! Sekian terimakasih. Perintah Pak Mulyana dengan tegas dari toa speaker box yang terpasang disekitaran lingkungan Sekolah.
Secara serempak seluruh murid SMA Trijayanda berhamburan pergi menuju Lapangan Sekolah. Arthur menandai halaman pada bukunya dan berdiri dari tempat duduknya sambil menutup bukunya, Bima dan Kyle yang juga ikut beranjak dari tempat duduknya langsung pergi berjalan menuju Lapangan Sekolah bersama Arthur.
Bima, Arthur, dan Kyle yang sudah berbaris rapi diurutan paling depan sesuai urutan kelasnya. Kemudian, mulai terfokus kepada Pak Mulyana yang sudah berdiri diatas mimbar bendera merah-putih.
"Mohon maaf untuk para murid-murid karena telah mengganggu waktunya, namun Bapak disini tidak akan berlama-lama dan langsung pada intinya. Yang pertama, Bapak sebagai kepala Sekolah akan melakukan pertukaran pelajar antara SMA Trijayanda dengan SMA Gatra dan kami para guru-guru SMA Trijayanda telah setuju untuk mengutus satu orang laki-laki dan satu orang perempuan yang sangat aktif berorganisasi, yaitu Agra dan Karin. Yang kedua, kami juga telah membuat peraturan yang sangat ketat, yaitu memberikan sanksi DO pada murid yang melakukan tindak kejahatan baik langsung maupun tidak langsung terhadap siswa-siswi pertukaran pelajar. Yang ketiga, untuk seluruh murid SMA Trijayanda setelah ini kalian diwajibkan untuk bubar dari Sekolah ini karena guru-guru akan melakukan rapat kembali. Sekian terimakasih."
"HORRRREEEEE!!" Secara serentak seluruh murid teriak sambil berhamburan menuju kelasnya masing-masing dan mengambil tasnya, kemudian berjalan menuju gerbang Sekolah.
Bima, Arthur, dan Kyle berjalan menuju kelasnya, kemudian menggendong masing-masing tasnya untuk pulang lebih awal.
"Thur, lu akhir minggu bakalan pergi ke toko buku?" Bima yang memiliki janji kepada Chandra untuk membelikannya buku tentang musik harus ikut Arthur membeli buku di mal.
Arthur mengangguk kecil sambil membuka kembali halaman buku yang telah ia tandai, kemudian melanjutkan kembali membaca halaman buku yang sempat tertunda.
"Gua?" Tunjuk Kyle ke dirinya sendiri.
"Ya ikutlah."
"Makasih Bima Sakti."
"Sama-sama, Peliharaan Hades. Nanti langsung aja ketemuannya di toko buku.
Huh, enak juga yah bisa menuangkan imajinasi cerita di Wattpad.
Semoga kalian terhibur sama part yang ini. Jangan lupa ninggalin jejak vote dan komen kalian karena vote dan komen kalian bakalan aku pantau, kalau bisa juga share cerita Raja Kelas ke temen-temen kalian yang suka baca. Siapa tau aja berjodoh?
Salam FSR,
*****
About me?Follow Instagram: basztian11.2
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Kelas
Teen FictionKisah cinta anti-mainstream antara selembar kertas putih polos dengan setetes darah biru dingin yang tidak sengaja saling bertemu. Pertemuan tersebut membawa mereka ke dalam takdir cinta. Hanya takdir yang bisa menyatukan Arthur dan Orly. Jangan per...