53. Hadiah dan Pesta

451 29 8
                                        


Bima menatap layar laptopnya dengan begitu fokus dan jari jemarinya terus bergerak lincah di atas motherboard.

Beberapa menit kemudian, akhirnya usahanya untuk memodifikasi suatu benda yang telah Bima kerjakan selama beberapa minggu telah selesai.

Bima kini bisa bernapas lega karena benda hasil modifikasinya dapat bekerja sesuai dengan semestinya dan benda tersebut tidak hanya Bima sambungkan ke laptopnya saja, melainkan juga ia sambungkan ke ponselnya.

Karena mau bagaimanapun Bima tidak mungkin selalu membawa laptop kemanapun ia pergi, maka dari itu Bima menyambungkan benda tersebut dengan ponsel.

"Hoam..., ngantuk." Kata Bima sambil menarik ke atas kedua tangannya dengan mulut yang menguap. "Tidur sebentar gak apa-apa kali, yah." Bima bangkit dari kursi belajarnya dan memasukkan benda hasil modifikasinya ke dalam kotak kecil berwarna biru tua.

Setelah itu, Bima langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan mata yang sudah terpejam dan perlahan-lahan tenggelam di alam bawah sadarnya.

*****

"Nih, hadiah buat lu." Ujar Bima sambil meletakkan kotak kecil berwarna biru tersebut di atas meja Kyle.

"Widiiihh..., tumben amat, lu gak lagi kesambet, kan?" Kyle membuka hadiah dari Bima dan ternyata isi hadiah tersebut sangat kebetulan sekali dengan apa yang ia butuhkan. "Tau aja lu kalau gua lagi butuh jam tangan."

Baru saja Bima duduk di bangkunya tiba-tiba saja Kyle memukul lengan kanan bagian atasnya sambil menunjukkan senyum bahagianya.

Dasar peliharaan Hades! Bukannya bilang terimakasih. Gerutu Bima dalam hati.

"Padahal, gua juga gak tau." Gumam Bima.

"Hah? Apa Bim, gak kedengeran."

"Sama-sama!" Jawab Bima asal.

"Ohhhh, kalau gitu terimakasih."

"Iye." Ketus Bima.

Eits, jangan salah paham dulu. Sebenarnya, di dalam tas Bima terdapat tiga kotak berwarna biru yang berisi jam tangan dan asalkan kalian tahu saja, saat sebelum berangkat sekolah Bima juga telah memakai jam tangan hasil modifikasinya.

Awalnya, Bima hanya ingin memodifikasi tiga jam tangan dan memberikannya kepada Kyle, Arthur, dan dirinya.

Namun entah kenapa Bima merasa akan terjadi sesuatu pada salah satu murid perempuan yang berada di samping kanan barisannya dan duduk paling belakang dari barisan tersebut.

Bima menengok sesaat ke arah kedua murid perempuan yang ia khawatirkan, semoga saja sesuatu yang berbahaya tidak akan terjadi pada mereka setelah menggunakan jam tangan hasil modifikasinya.

Bima mengeluarkan ketiga kotak yang memiliki warna sama persis dengan kotak milik Kyle, kemudian memanggil Arthur yang berada di depannya untuk memberikan dua kotak tersebut kepada Arthur.

"Thur, gua ada hadiah buat lu."

"Terima kasih."

Walaupun Bima dan Kyle sudah bersahabat sangat lama dengan Arthur, tetap saja gaya bicara Arthur masih saja sangat kaku dan formal kepada mereka.

Terkadang Bima dan Kyle juga sedikit kebingungan saat ingin mengajak Arthur berbicara karena gaya berbicaranya yang sangat berbeda dengan anak remaja pada umumnya ketika berbicara dengan seumurannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raja KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang