Lemah, letih, lesu. Ketiga kata tersebut cukup jelas untuk menggambarkan keadaan yang Orly rasakan. Entah kenapa akhir-akhir ini semenjak dirinya pingsan di toilet daya tahan tubuhnya terus menurun.Bahkan, hari ini Orly sebenarnya tidak ingin pergi berangkat sekolah dan di sekolah juga tidak akan ada KBM karena hari ini adalah hari pemilihan ketua OSIS SMA Trijayanda. Namun, Orly penasaran dengan pemilihan ketua OSIS SMA Trijayanda dan ingin tahu siapa yang akan menjadi ketua OSIS SMA Trijayanda.
Orly juga belum mengembalikan jaket dan handuk yang diberikan Arthur waktu itu, karena kemarin lupa membawanya ke sekolah. Tapi, untungnya hari ini Orly sudah mengingatkan otaknya agar tidak lupa membawanya. Hal ini juga merupakan faktor pendorong Orly untuk pergi ke sekolah dalam keadaan sakit.
Orly berjalan menuju Perpustakaan dengan langkah lunglai, wajahnya tampak pucat, dan sekujur tubuhnya merasakan sensasi panas yang luar biasa hingga bisa menumbangkannya kapan saja.
Orly memandang Arthur dengan mata berkaca-kaca, Orly tak tahu penyebab mengapa matanya tiba-tiba ingin menangis. Mungkin karena air matanya terkikis oleh panas tubuhnya.
"Arthur, Orly boleh duduk didepan Arthur kan?" Lirih Orly.
Arthur tak menjawab pertanyaan Orly, Arthur hanya fokus dengan dunia membaca bukunya. Orly yang tidak kuat lagi berdiri langsung duduk di kursi dihadapan Arthur.
Arthur mendongak memandang Orly dengan lekat, wajahnya tampak pucat dan matanya berkaca-kaca. Namun, Arthur bisa melihat rasa penasaran yang ada di bola matanya.
"Anda sakit?" Tanya Arthur tak tega.
Orly menggangukkan kepalanya tidak semangat.
Arthur mendesah berat. "Kenapa anda masih memaksakan ingin sekolah?"
"Orly penasaran sama ketua OSIS baru SMA Trijayanda dan Orly juga mau ngasih ini ke Arthur." Orly menaruh paper bag dari dalam tasnya ke atas meja. "Di dalamnya ada handuk dan jaket Arthur, Orly juga mau bilang terimakasih karena Arthur udah baik sama Orly." Orly tersenyum tulus ditengah rasa panas yang menjalar ditubuhnya.
"Sama-sama." Jawab Arthur seadanya, kemudian menaruh paper bag tersebut dibawah meja.
Orly menatap Arthur samar-samar entah kenapa semakin lama matanya mulai kehilangan konsentrasinya. Sebelum konsentrasinya menghilang sepenuhnya Orly dapat melihat raut wajah Arthur yang panik, namun tiba-tiba semuanya berubah jadi hitam.
*****
Arthur menatap Orly dengan sejuta kekhawatiran, gadis tersebut sedang mengalami demam tinggi. Bahkan, Arthur bisa merasakan tubuhnya yang sangat panas saat memangkunya menuju UKS sekolah.
Arthur juga telah melapisi tubuh Orly dengan beberapa helai selimut berwarna putih agar gadis tersebut mengeluarkan banyak keringat.
Menurut Arthur, itu merupakan cara ampuh baginya karena saat dirinya demam Arthur pasti akan membungkus tubuhnya dengan selimut dan keesokan harinya panas ditubuhnya sudah menghilang.
Arthur memang berencana akan memberikan obat penurun demam saat Orly terbangun dan membawakannya makanan.
Entah kenapa saat dirinya melihat Orly begitu lemah dihadapannya, Arthur merasakan hatinya langsung berubah dan tubuhnya dengan sigap membantu Orly. Inikah arti cinta yang sesungguhnya? Arthur masih belum tahu pasti.
Arthur menenggelamkan wajahnya di sisi Orly tepat di atas kedua tangannya dilipat, dan mulai memejamkan matanya. Jika ini yang namanya cinta Arthur akan membuka hatinya secara perlahan dan menerima takdir cintanya yang tidak bisa dijelaskan.
Takdir cinta Arthur memang aneh. Arthur tak perlu repot-repot melakukan perjuangan untuk mencari dambaan hatinya, namun takdir cinta Arthur sendiri yang membuat hati Arthur yang sedingin kristal perlahan-lahan terkikis dan menemukan kunci hatinya yang berada dihadapannya.
Perlukah Arthur menerima takdir cinta ini secara perlahan?
Gimana reaksi kalian tentang part ini? Terlalu pendek kah untuk part ini? Atau kurang berasa feel-nya? Jangan lupa komen dan pilih salah satu.
Mohon maaf juga bagi para pembaca yang setia authornya baru update malam karena Wi-Fi rumah lagi ada masalah, akhirnya saya memilih buat beli kuota.
Maaf malah curhat, tapi gak apa-apa kan? Lagipula, juga itu bukan curhat. Tapi, hanya menjelaskan.
Salam FSR,
*****
About me?Follow Instagram: basztian11.2

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Kelas
Novela JuvenilKisah cinta anti-mainstream antara selembar kertas putih polos dengan setetes darah biru dingin yang tidak sengaja saling bertemu. Pertemuan tersebut membawa mereka ke dalam takdir cinta. Hanya takdir yang bisa menyatukan Arthur dan Orly. Jangan per...