Bima yang sedang menaiki anak tangga lantai kedua Sekolah untuk menemui Chandra di kelas XI-IPA6 yang letaknya diantara kelas XI-IPA5 dan XI-IPA7.Bima berjalan melewati kelas XI-IPA5 dengan pintu kelas berwarna hijau yang masih tertutup rapat dan wajar saja, jika sebagian pintu kelas tertutup rapat pada pukul 06.05.
Bima yang telah berada di depan pintu kelas XI-IPA5, kemudian masuk kedalam kelas XI-IPA5 untuk menghampiri Chandra yang sedang menggunakan headphone di telinganya sambil membaca buku.
Chandra yang terkejut dengan kehadiran Bima di depannya langsung mengalungkan headphone-nya di leher.
"Udah keluar hasilnya?"
"Udah dan sesuai perkataan lu bahwa si unknown ini emang bener-bener kena Virus Hepatitis B, tapi kayaknya dia belum lama kena." Ucap Chandra sambil mengambil kertas hasil tes Laboratorium di tasnya dan memberikannya kepada Bima.
Bima, kemudian membaca kertas hasil tes Laboratorium dan dugaannya benar bahwa Alfa terkena Virus Hepatitis B.
"Terus sekarang lu udah tau si unknown itu siapa?" Tanya Bima dengan menyendarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Ya udahlah." Jawab Bima dengan jujur dengan nada suara yang santai.
"Gila! Cepet banget lu tau. Terus nama aslinya si unknown siapa?" Chandra yang langsung takjub dengan Bima secara serentak menatap Bima dengan mata yang terbuka lebar.
"Lain kali gua kasih tau." Bima, kemudian memasukkan kertas hasil tes Laboratorium ke dalam tasnya.
"Ah, lu mah lain kali melulu." Ucap Chandra sambil menghela nafas pasrah.
"Eitsss, jangan kecewa dulu. Karena lu udah ngebantuin saudara lu yang satu ini. Maka gua bakalan beliin lu buku tentang aransemen musik. Anggap aja ucapan terimakasih gua dan udah lama juga gua gak ngasih lu hadiah."
"Tau aja lu, kalau gua suka musik." Chandra yang dari kecil memang menyukai hal-hal berbau musik dan sering sekali membawa headphone-nya kemanapun dia berada karena baginya musik tanpa headphone kurang nyaring suaranya untuk di dengar.
"Wajar aja, gua kan saudara lu. Dahlah gua ke kelas dulu dan hadiahnya gua kasih hari Senin pas pulang Sekolah." Bima berjalan menuju pintu keluar kelas XI-IPA6 dan meninggalkan Chandra di dalam kelasnya yang sepi.
"Oke, gua tunggu bukunya." Kata Chandra sebelum Bima keluar dari kelasnya.
Bima berjalan dengan tatapan mata menatap ke depan dan saat dirinya ingin melangkah menuruni anak tangga secara tidak sengaja mata Bima melihat nomor urut 493 bersama dengan serigala putih sedang menaiki tangga.
"Kayaknya adik-kakak lagi akur nih atau udah pacaran?" Ejek Bima sambil melewati Alfa dan Tayesya yang tengah berduaan menaiki tangga.
"Yah, baguslah kalo udah sama-sama berubah. Kurang-kurangin tuh buat ngehajar orang lain dan perbanyak minum obat biar sehat pikiran dan jasmaninya." Ucap Bima sambil memperlambat langkah kakinya ketika menuruni anak tangga.
Tayesya dan Alfa terdiam membisu ketika mendengarkan ucapan Bima yang secara tidak langsung menyindir Tayesya dan Alfa.
"Tumben diam aja? Oh, baguslah kalo udah pada berubah. Apalagi, serigala putih kayaknya udah sadar akan harinya tiba." Bima yang telah berada di lantai dasar menatap Alfa dan Tayesya dari belakang secara bergantian.
Alfa dan Tayesya yang sedang mencoba menahan amarahnya agar tidak terpancing emosi karena ucapan Bima, lebih memilih untuk melanjutkan menaiki anak tangga menuju lantai kedua.
Bima yang telah cukup puas memberikan pelajaran kepada Alfa dan Tayesya kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Untuk part ini di khususkan untuk memberikan kalian gambaran antara perubahan Alfa dan Tayesya dari part-part sebelumnya. Jadi, mohon maaf kalo sedikit pendek.
Salam FSR,
*****
About me?Follow Instagram: basztian11.2
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Kelas
Teen FictionKisah cinta anti-mainstream antara selembar kertas putih polos dengan setetes darah biru dingin yang tidak sengaja saling bertemu. Pertemuan tersebut membawa mereka ke dalam takdir cinta. Hanya takdir yang bisa menyatukan Arthur dan Orly. Jangan per...