51. Pesan Misterius

208 19 2
                                    


"Gimana? Lu udah dapat jawaban dari dia?" Tanya pria yang berada di seberang telepon.

"Belum, tapi lo tenang aja." Jawab perempuan berambut panjang tersebut sambil menatap pantulan dirinya di cermin. "Karena sebentar lagi pantulan diri gua di cermin akan berubah bukan menjadi diri gua, melainkan orang lain." Jelas perempuan tersebut dengan menunjukan senyum jahatnya.

"Ternyata gua emang gak salah pilih partner. Ha..., ha..., ha...." Ujar pria tersebut dengan diiringi tawa terbahak-bahak, namun dengan nada jahat. "Lu kayaknya lebih cocok jadi orang jahat, dibandingkan jadi orang baik."

"Orang jahat ada karena dulu saat mereka menjadi orang yang baik mereka selalu ditindas."

*****

Sudah seminggu berlalu, namun  gosip tentang Arthur yang telah memiliki gebetan masih tetap menjadi topik yang sangat hangat di SMA Trijayanda, bahkan gosip tersebut juga sampai kepada para fans Arthur yang berada di luar sana.

Tentu saja hal tersebut membuat para fans Arthur terbagi menjadi dua kubu, ada kubu yang sangat mendukung jika Arthur berpacaran, dan ada kubu yang sangat bersih keras untuk menolak Arthur berpacaran.

Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah seperti apakah bentuk wajah dari seorang perempuan yang akan menjadi calon pacar Arthur? Apakah biasa saja? Cantik banget? Ataukah secantik bidadari?

Bagaimana mungkin para fans Arthur tidak merasa penasaran? Jika, sang pemilik akun Instagram @OrlyRL yang disebut-sebut sebagai gebetan Arthur tidak pernah menunjukkan wajahnya dan hanya memperlihatkan foto siluet dirinya disetiap postingannya.

Kayaknya ada yang gak beres, pikir Zaiyan mulai curiga. Sambil mengamati setiap postingan yang berada di akun tersebut dengan khusyuk.

Van yang akhir-akhir ini merasa aneh dengan sikap Zaiyan yang terlalu sering mengamati foto siluet seorang perempuan, kemudian mencoba mencuri pandang melihat layar ponsel Zaiyan.

"Itu foto siapa? Kayaknya tuh perempuan keliatan cantik banget, walaupun gak keliatan mukanya, jadi pengen gua pacarin deh."

"Inget! Lu tuh udah punya pacar, bukannya mau tobat?"

"Tobat? Pacar? Emangnya gua udah punya pacar, yah?" Tanya Van dengan wajah yang dibuat polos dan pura-pura lupa.

Plak!

Zaiyan mendaratkan tabokannya dengan mulus di kening Van dengan sangat kencang hingga membuat Van meringis kesakitan.

"mamam, tuh!" Kata Zaiyan dengan sangat puas melihat Van yang sedang kesakitan.

Van mengusap keningnya yang terasa panas akibat dari tabokan Zaiyan yang sangat kencang, bagaimana tidak terasa panas jika cetakan telapak tangan Zaiyan dengan jelas tercetak di kening Zaiyan yang memiliki kulit berwarna putih. "Lu tuh kalau mau nabok gua jangan asal nabok, tapi harus dipikir-pikir dulu!"

Zaiyan menaikkan sebelah alisnya, "Terus kalo gua mau nabok lu, gua harus pake rumus dulu gitu? Emangnya lu kira lagi olimpiade matematika, bego!"

Van menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya, gak gitu juga maksudnya." Jeda Van. "Maksud gua tuh pelan-pelan naboknya, kan gua best friend lu. Emangnya lu gak kasihan sama best friend lu yang sangat murah hati kepada perempuan?" Terang Van dengan membuat wajah memelas.

Zaiyan menatap Van dengan dingin, kemudian berkata dengan nada ketus. "Lu mau gua tabok lagi? Gua akui hati lu emang murah hati ke lawan jenis, tapi dalam artian lain. Bukannya hati lu udah lu bagi-bagiin dengan banyak perempuan? Itu artinya hati lu murahan!"

Jleb! Menusuk namun tidak berdarah, itulah yang sedang Van rasakan setelah mendengar ucapan Zaiyan yang tidak memiliki penyaringan. Syukurin!

Jika Zaiyan sudah mulai berbicara tanpa penyaring lebih baik kalian mulai pergi jauh-jauh saja ataupun kabur, kemudian pindah planet.

Mungkin jika Van adalah seorang The Flash, maka sejak tadi pun dirinya akan langsung berlari menuju kelas Arletta dan tak perlu mendengarkan ucapan Zaiyan yang sangat memanaskan indera pendengarannya. Namun itu semua hanyalah angan belaka.

"Dan lu juga sama aja kayak ngej—"

"Iya! Iya, tau! Kalau gitu gua mau ke kelas Arletta dulu, bye, bye!" Sela Van yang langsung berlari keluar kelas dengan terbirit-birit.

Zaiyan hanya bisa menggeleng-geleng di tempat ketika melihat tingkah sahabatnya yang selalu saja mengakhiri percakapannya ketika dirinya memberi nasihat.

Dikasih wejangan sedikit aja udah kepanasan tuh buaya darat. Lemah! Hina Zaiyan dalam hati.

Sudahlah, daripada Zaiyan memikirkan Van yang entah kapan akan tobat dengan sungguh-sungguh, lebih baik dirinya menguak tentang wajah dari pemilik akun Instagram @OrlyRL yang disebut Van sangat mirip dengan perempuan yang Arthur genggam tangannya saat di restoran.

Sebenarnya Zaiyan sudah sangat bosan melihat setiap foto yang ada di akun Instagram tersebut, namun jika Zaiyan berhasil menguak sang pemilik wajah akun tersebut maka bisa dapat dipastikan bahwa seluruh murid dan guru-guru di SMA Trijayanda akan sangat heboh. Ingat, jangan lupakan juga para fans Arthur di luaran sana yang akan mengalami syok berat karena mimpi buruknya telah menjadi kenyataan.

Kini Zaiyan hanya bisa berharap semoga saja usahanya tidak akan mengkhianati hasil, Zaiyan juga berharap semoga saja ada seseorang yang bisa memberitahunya informasi tentang sang pemilik akun Instagram @OrlyRL.

Zaiyan menaruh kepalanya di atas meja kemudian dengan cepat menutup matanya yang sangat lelah sedari tadi memperhatikan layar ponsel.

Baru saja beberapa detik Zaiyan memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya mengeluarkan nada pesan masuk berkali-kali.

Zaiyan menatap layar ponselnya dengan posisi kepala yang menyamping di atas meja.

Kening Zaiyan membuat lipatan-lipatan kecil ketika melihat notifikasi pesan WhatsApp yang masuk berasal dari nomor tidak asing bagi dirinya.

Astaghfirullah! Zaiyan menepuk keningnya, kenapa dirinya bisa sampai lupa memberikan jawabannya yang sangat penting.

Bukan hanya itu saja, Zaiyan juga lupa memberitahu Van bahwa dirinya diajak kerjasama oleh nomor misterius.

Sepertinya semakin banyak Zaiyan memberitakan tentang Arthur, maka hidupnya semakin penuh dengan warna dan hal tersebut membuat Zaiyan semakin tertantang untuk keluar dari zona nyamannya. Menarik.

0853 4567 8910:
Bagaimana, apakah tertarik?

Zaiyan:
Oke, gua terima

Zaiyan terkadang memang seperti itu, terkadang orangnya tidak pikir panjang dan rela mengorbankan dirinya demi mendapatkan dua berlian sekaligus.

Dan maksud dari dua berlian tersebut sama seperti peribahasa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Demi dua buah berlian, maka Zaiyan tidak perlu ragu untuk menjawab pertanyaan dari nomor misterius tersebut, karena Zaiyan juga sudah menyiapkan rencananya bila ada sesuatu yang buruk menimpa dirinya selama bekerjasama dengan seseorang yang tidak dikenalinya.

Bukankah wajar saja? Lagipula juga, Zaiyan hingga sekarang tidak pernah diberitahukan keuntungan dan kerugian yang ia dapatkan apabila menerima tawaran kerjasama tersebut. Dan ini adalah salah satu faktor yang membuat Zaiyan semakin terdorong untuk menerima tawaran tersebut.

Saatnya menjemput dua buah berlian.

Oke, ada yang tahu siapa nama pria dan perempuan yang sedang teleponan tersebut?

Dan siapa nama orang dibalik nomor misterius yang mengirim pesan ke Zaiyan?

Hayoh.... Ada yang tahu?

Salam FSR,

*****
About me?

Follow Instagram: basztian11.2

Raja KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang