Seorang perempuan tengah duduk dihadapan Arthur. Namun, yang dilakukan perempuan tersebut sama seperti halnya kegiatan sehari-hari Arthur setelah pulang Sekolah. Membaca buku sejarah.Perempuan yang tengah duduk dihadapannya adalah perempuan yang selalu saja membawanya ke dalam masalah bagi hidupnya. Masalah yang timbul karena ketidaksengajaan, namun takdir yang menyengajakan mereka.
Arthur melipatkan kedua tangannya didepan wajahnya, kemudian menatap intens perempuan yang sedang membaca buku disatu meja yang sama dengannya.
"Untuk apa anda berada disini?" Tanya Arthur.
"Ikh, Arthur jangan berisik. Orly kan lagi baca buku."
"Perlukah saya mengulangi pertanyaannya kembali?" Sengit Arthur.
"Ikh, Arthur mah berisik banget. Orly kan gak bisa fokus baca."
Arthur menutup bukunya, kemudian pergi keluar dari Perpustakaan. Orly dengan buru-buru berlari keluar Perpustakaan untuk mengejar Arthur.
"Arthur mah jalannya buru-buru banget." Protes Orly sambil berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Arthur.
"Saya tidak peduli."
"Arthur mah ngeselin."
Arthur duduk dimeja tengah sambil membaca buku. Orly duduk disamping Arthur, kemudian menempelkan telinga kanannya ke meja sambil memperhatikan wajah Arthur dengan tatapan menyelidik.
"Muka Arthur kok jelek banget?"
Arthur menatap aneh Orly. Dari ratusan perempuan yang pernah ia temui, mereka selalu mengatakan bahwa Arthur sangat-sangat-sangat tampan. Bahkan, Arthur baru kali ini mendengar seorang perempuan dengan berani menyebut wajahnya jelek.
"Lalu?"
"Arthur emangnya gak pernah memperbaiki muka Arthur?"
"Perlukah saya memperbaikinya?"
"Seharusnya muka Arthur tuh kayak gini."
Orly menempelkan kedua jari telunjuknya pada tepian bibir Arthur dan mencoba paksa membuat lekukan senyum diwajah Arthur. Namun, Arthur hanya menatap dingin Orly. Seolah-olah dirinya terkena sihir beku dari perempuan dihadapannya.
"Nah, kayak gini." Orly tersenyum simpul ketika melihat wajah Arthur yang sangat lucu. "Baru sedikit ganteng."
Orly melepaskan kedua jari telunjuknya sambil memperhatikan senyum yang terukir diwajah Arthur untuk sesaat.
"Saya tidak suka ada seseorang yang menyentuh bagian tubuh saya." Ucap Arthur datar.
"Tuh kan malah jelek lagi kalau gak senyum. Sini Orly benerin lagi wajahnya biar gak jelek."
Arthur menggenggam pergelangan tangan Orly, tatapan mereka saling bertabrakan. Arthur dengan tatapan dinginnya, sedangkan Orly dengan tatapan manisnya.
Mereka berdua memang memiliki sifat dan ciri khas yang sangat kuat, bahkan dari tatapan mereka. Sudah menandakan bahwa mereka seperti kristal dan berlian.
Tanpa disadari seorang perempuan dari kejauhan memperhatikan Arthur dan Orly. Perempuan tersebut hanya bisa membungkam isak tangisnya, kemudian melangkahkan kakinya untuk pergi.
Arthur melepaskan genggaman tangannya dan mengalihkan wajahnya ke halaman buku yang sempat tertunda.
"Orly lagi ngapain disini?" Tanya Retha.
"Lagi sama Arthur. Retha udah selesai ngobrol-ngobrolnya sama Pak Mulyana?"
Retha mengganggukkan kepalanya, kemudian mengajak Orly untuk pulang bersama dengannya dan Orly menerima ajakan Retha.
Arthur menatap punggung Orly yang kian menghilang dari jangkauan pandangnya. Secara mengejutkan seorang perempuan berdiri disamping meja Arthur.
"Jangan lupa besok temuin gua di atap Sekolah." Perintah perempuan tersebut.
"Perlukah saya mendengarkan ucapan anda?" Ketus Arthur.
"Nanti juga lu tau."
Perempuan tersebut berjalan meninggalkan Arthur. Sesekali ia menengok kebelakang untuk mengetahui reaksi Arthur. Namun, Arthur hanya fokus membaca buku. Seolah-olah ucapan perempuan tersebut hanyalah debu yang berlalu karena terbawa oleh desiran angin.
Perkiraan perempuan tersebut benar, Arthur tidak akan goyang dengan ucapannya. Tapi, dapat dipastikan Arthur akan goyang ketika menyaksikan kejadian besok dan Arthur pasti akan mengikuti perkataannya.
Bagaimana menurut pendapat kalian tentang part ini? Gak mau pada komen, nih? Yakin? Apa gak pada mau tanya-tanya gitu? Atau minta spoiler part selanjutnya? Yakin? Oke, kalau yakin. Selamat terkejut-terkejut dengan part selanjutnya, tapi besok.
Salam FSR,
*****
About me?Follow Instagram: basztian11.2
![](https://img.wattpad.com/cover/190961641-288-k812187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Kelas
Novela JuvenilKisah cinta anti-mainstream antara selembar kertas putih polos dengan setetes darah biru dingin yang tidak sengaja saling bertemu. Pertemuan tersebut membawa mereka ke dalam takdir cinta. Hanya takdir yang bisa menyatukan Arthur dan Orly. Jangan per...