06

964 144 4
                                        

"Sakit apa?" tanyamu khawatir.

Saat ia hendak membuka mulutnya tiba-tiba ada seseorang yang berlari ke arah kalian. Begitu sampai ia mendongak seraya mengatur nafasnya lalu menepuk pelan pundak Renjun.

"Kubilang jangan pergi!" hardik kakak sepupu Renjun yang kau ketahui bernama Lucas.

"Aku bosan." eluhnya.

"Tapi kau harus diinfus, Renjun!"

Ia menatap marah Lucas. "Aku memang sakit tapi tidak separah itu!"

"Mau sampai kapan kau mengelak?"

"Sampai mimpiku menjadi kenyataan!" tegasnya.

Ucapan Renjun barusan membuat hatimu semakin nyeri saja. Ditambah tatapan prihatin Lucas pada adik sepupunya membuatmu semakin mengasihani sosok pemuda di hadapanmu ini.

"Mimpi apa?" tanyamu pada akhirnya.

"Mimpi, dimana satu hari saja aku merasa sehat. Pergi ke sekolah diantar Mama, ke toko buku bersama Mama, ke taman bermain bersama Mama. Yah, hal-hal semacam itu." ucapnya riang seolah mimpi itu telah lama dipendamnya.

"Kau tidak bisa melakukannya." lirih Lucas yang membuat Renjun menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

"Aku tahu, Lucas! Aku baru bisa melakukannya jika ada Chenle kan?" kini mata Renjun telah berair.

Kau yang bingung memutuskan untuk bertanya. "Chenle? Siapa dia?"

"Adikku, yang telah meninggal empat tahun lalu."










Tbc

⊙︿⊙

ESCAPE | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang