10

845 121 2
                                        

"R—Renjun, lepas." rintihmu kesakitan karena ia makin mengeratkan tarikannya pada rambutmu.

Masih dengan air matanya, Renjun mengintimidasimu dengan tatapan matanya.

"Sekali saja kau berteriak bukan hanya kulit kepalamu yang akan merasa sakit. Bagian lain tubuhmu pun akan merasakan hal sama."

Kau menangis. Berkali-kali kau mencakari lengannya namun cengkeramannya tetap saja kuat.

"Soora, aku tak ingin menyakitimu. Tapi jujur saja ucapanmu begitu menyakiti hatiku."

"Ma—maaf." ucapmu ketakutan. Hei, sosok di depanmu itu bukan seperti Huang Renjun yang kau kenal. Ia begitu kejam saat ini, menakutkan, dan membuat kau tak bisa berkutik dibawah kendalinya.

"Aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan menyakiti orang lain."

Lagi-lagi ia menatapmu tajam dan terus melanjutkan monolognya. "Ya, tapi hanya orang lain yang tak melakukan kesalahan. Kau tahu Soora? Kesalahan itu harga pembalasannya mahal."

"Hei apa itu pembullyan?!" seru seorang gadis yang berseragam sama dengan milikmu.

Kau melirik gadis tersebut dan menatapnya dengan memohon. Segera gadis itu memasuki halaman sekolah untuk mencari bantuan.

"Renjun, apa yang kau lakukan?!" teriak suara yang kau kenal.

Begitu orang itu sampai ia segera memisahkan tangan Renjun dari rambutmu. Kau menatap Lucas ketakutan lalu ia segera datang merangkulmu dan membenarkan rambutmu yang telah berantakan.

Renjun hanya mendengus dan menyeringai. "Ia pantas mendapatkannya."

"Mendapatkan apa?"

"Hukuman atas apa yang telah ia perbuat."















Tbc

(⊙o⊙)?

ESCAPE | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang