"Kebahagiaan seperti apa yang diinginkan Renjun?"
Lucas nampak berpikir sejenak. "Kebahagiaan yang jika ia menginginkan sesuatu kau selalu menurutinya. Ini hanya perkiraanku karena selama ini Renjun selalu menuruti perintah Ibunya tanpa bisa membantah."
Kau mendengus dan mengusak rambutmu frustasi. Tuhan, seperti inikah jalan hidup yang harus kau lalui?
Beberapa waktu lalu kau mengasihani Renjun. Namun sekarang, justru kau mengasihani dirimu sendiri.
"Akan kubicarakan hal ini dengan dokter yang menangani Renjun. Jika benar hanya kau yang diinginkan Renjun, kumohon, bantu ia keluar dari traumanya."
"Justru kau sepupunya yang harus membantu ia untuk sembuh! Bukan malah meminta bantuanku yang bukan siapa-siapa!" bentakmu pada sosok di depanmu itu. Jujur, kau tak ingin terlibat dengan hal semacam ini.
Ini menakutkan bagimu.
"Dirumah pun ia hanya mengurung diri di kamar. Sejauh apapun aku berusaha dekat dengannya, benteng perlindungan yang ia buat pun semakin tinggi."
Kini kau tak bisa berucap apapun. Seraya memijat pelipismu kau pergi meninggalkan Lucas.
"Soora, aku hanya ingin ia kembali menjadi anak yang baik."
Kau berhenti ketika mendengar ucapan Lucas.
"Maksudku anak baik sepenuhnya. Bukan yang berubah-ubah seperti ini."
Tbc
(ಥ_ಥ)
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE | Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan selalu bersamamu, Renjun." "Kau tak boleh bersamaku." "Mengapa?" "Hidupku, kau tahu kematian selalu mengikutiku." Dia kabur dan menghilang. Lalu bukankah 'dia' yang telah pergi tak akan pernah kembali? UPDATE SETIAP HARI SENIN...