14

767 125 2
                                    

Kau menangis sesampainya di rumah.

Renjun begitu aneh. Kau berpikir tak mungkin bisa kau melewati semua ini. Tatapannya yang mengintimidasi benar-benar membuat nyalimu menciut.

Buku pemberiannya kini hanya tergeletak di meja belajarmu. Kau tak lagi membawa buku itu ke sekolah karena dengan membacanya kau selalu teringat dengan Renjun.

Teringat pada pintarnya ia membuat barang yang kau idamkan menjadi jembatan baginya.

***

"Soora!"

Kau menoleh dan mendapati sosok Renjun tengah tersenyum seraya melambaikan tangannya.

Dengan cepat kau memalingkan wajahmu dan memutar arah untuk pulang. Namun tangan Renjun berhasil menangkap lenganmu.

"A—apa?" tanyamu takut.

Sosok di depanmu itu justru tersenyum lebar seraya memperlihatkan buket bunga yang ia bawa.

"Ayo, ikut aku menemui Mamaku. Hari ini tante mengizinkanku menemuinya."

Kau diam, masih dengan rasa takutmu.

Melihatmu yang ketakutan Renjun tersenyum manis dan mengusap pucuk kepalamu lembut. "Aku sudah menjalani terapi tadi dan meminum obat. Disana juga ada Lucas, jadi kau tak perlu takut."

Jemarinya mulai menelusup ke dalam jemari tangan kananmu. Kau memandang tangan kalian yang beradu saat ini.

Kau menatapnya dan ia balas menatapmu lembut. "Kau gadis pertama yang kugenggam seperti ini."

Haruskah kau senang dengan ucapannya barusan?















Tbc

O_o

ESCAPE | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang