Lucas yang mendengar teriakanmu sontak lari terpogoh-pogoh. Dibukanya pintu ruangan itu secara kasar dan ia langsung melepas cengkraman tangan Renjun pada rambutmu.
"Renjun apa-apaan kau ini?" ujar Lucas masih berusaha melepaskan cengkraman Renjun yang begitu kuat.
Bagai patung yang sangat kaku, Renjun tak memiliki niat sedikit pun untuk melepaskan cengkramannya. Kini kulit kepalamu rasanya akan lepas. Perih, sungguh.
"Renjun lepas!" ujar Lucas ketika tangismu makin kencang.
Muak dengan perlakuan Renjun kau pun berkata. "Bunuh saja aku, jika itu maumu!"
Lucas melotot mendengar ucapanmu. "Soora!"
Bukannya menjawab ucapanmu yang sangat berani, Renjun justru melepas cengkramannya. Kepalamu langsung terasa berdenyut. Saat kau melihat tangan Renjun disana banyak sekali rambutmu yang rontok.
Sialan! Batinmu kesal.
"Renjun, kau berlebihan." ujar Lucas perlahan agar tak menyakiti perasaan Renjun. Bagaimana pun juga perasaan Renjun harua dijaga agar ia tak melakukan hal-hal gila.
Renjun menatap tajam Lucas. "Aku hanya muak Lucas! Aku benci hidup ini!"
"Tapi bukan seperti ini caramu. Lihat, kau justru menyakiti Soora."
Renjun mendecih. Dibersihkannya tangannya itu dari beberapa helai rambutmu yang masih menempel.
Kemudian dengan menyeringai ia menatap Lucas lagi. "Jadi aku tak boleh menyakitinya?"
Lucas mengangguk. "Dia temanmu bukan?" jawabnya ragu.
Dalam hati kau mendecih. Teman apa yang seperti itu? Berkali-kali rasanya kau hampir mati di tangan pemuda bertubuh kurus itu.
"Jika tak boleh menyakiti Soora, bolehkah aku menyakitimu?" ujarnya seraya menyeringai.
Lihat! Renjun benar-benar gila!
Dan disana kau melihat tangan Lucas bergetar di pangkuannya.
Tbc
ˋ﹏ˊ
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE | Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan selalu bersamamu, Renjun." "Kau tak boleh bersamaku." "Mengapa?" "Hidupku, kau tahu kematian selalu mengikutiku." Dia kabur dan menghilang. Lalu bukankah 'dia' yang telah pergi tak akan pernah kembali? UPDATE SETIAP HARI SENIN...