Tiba-tiba hujan turun membasahi bumi. Semua orang berbondong-bondong untuk berteduh di toko. Sosok di depanmu yang membantu menyolatip bukumu mulai memandang jalanan dengan gelisah.
Kau beranikan diri untuk bertanya. "Ada apa?"
"Kakak sepupuku, seharusnya ia sudah menjemputku sekarang."
Kau mengangguk lalu mencoba mengambil alih bukumu yang sedang ia pegang.
"Jangan," cegahnya.
"Biar aku saja."
Beberapa menit berlalu dan bukumu sudah selesai ia solatip. Kau tersenyum, memeluk bukumu beberapa saat sebelum mengucapkan terimakasih padanya.
Tak lama sebuah mobil berwarna biram memasuki tempat parkir toko. Seorang laki-laki jangkung tampak keluar sembari membawa dua payung.
"Ah, Kak Lucas!" seru sosok di depanmu itu.
Seseorang yang bernama Lucas itu segera memberi salah satu payung pada adik sepupunya.
"Aku pulang dulu ya. Setelah hujan reda nanti kau juga harus pulang terlepas dari masalahmu dirumah." ujarnya.
Kau mengangguk, namun saat mobil itu baru saja pergi meninggalkan toko baru kau sadari bahwa laki-laki itu meninggalkan barangnya.
"Ah bolpoinnya."
Di sana dapat kau lihat ukiran nama yang ditulis di ujung pulpen, Huang Renjun.
Tbc
(´ｰ｀)
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE | Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan selalu bersamamu, Renjun." "Kau tak boleh bersamaku." "Mengapa?" "Hidupku, kau tahu kematian selalu mengikutiku." Dia kabur dan menghilang. Lalu bukankah 'dia' yang telah pergi tak akan pernah kembali? UPDATE SETIAP HARI SENIN...
