Kau membelalak saat melihat kehadiran Huang Renjun di depan pagar sekolahmu.
Dengan santainya ia duduk di sepedanya dengan masih mengenakan piama. Matahari belum sepenuhnya terbenam sehingga kehadirannya justru menarik perhatian semua murid di sekolahmu.
Kau menghampirinya dan dengan ketus berkata. "Mengapa kau kemari?"
Ia mengeluarkan nafasnya lewat mulut lalu menatap semua murid yang mulai ramai keluar gerbang.
"Ingin bernostalgia saat-saat pulang sekolah seperti ini."
Kau menatap matanya yang teduh dan menyelami keindahannya. Ketika kau menelusuri setiap inci wajahnya, disana kau melihat bekas luka sayatan. Kau menatap matanya lagi, dan hal itu membuat hatimu terasa nyeri.
"Lucas pasti sudah menceritakan semuanya padamu kan?"
"Cerita apa?" tanyamu berpura-pura tidak tahu.
"Mamaku."
"Ah, ya. Sedikit." jawabmu ragu.
Ia berpaling lalu menatapmu dengan senyum ramahnya. "Pasti kau berpikir bahwa Mamaku gila kan?"
"Jelas bukan?"
"Ya aku sadar. Namun entah mengapa ada bagian dari hatiku yang berkata bahwa ia normal. Mamaku hanya sedang sedih hingga ia harus melampiaskannya padaku. Hanya aku satu-satunya keluarga yang ia miliki."
"Bukan begitu caranya, Renjun."
Matanya mulai memerah. "Katakan padaku bagaimana cara yang benar, Park Soora! Aku mencintai Mamaku, dan hanya dengan menyakitikulah Mama bisa tahu bahwa aku begitu mencintainya."
"Bukan seperti itu cara mencintai yang benar, Renjun."
Tangisnya makin tak terkendali hingga ia menjambak rambutmu. Matanya begitu tajam menusuk manik hitammu.
"Bagaimana dengan ini? Sekarang kau tahu bagaimana caraku menunjukkan rasa cintaku pada Mama?"
Tbc
o(╯□╰)o

KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE | Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan selalu bersamamu, Renjun." "Kau tak boleh bersamaku." "Mengapa?" "Hidupku, kau tahu kematian selalu mengikutiku." Dia kabur dan menghilang. Lalu bukankah 'dia' yang telah pergi tak akan pernah kembali? UPDATE SETIAP HARI SENIN...