"Kau memang tidak waras!" ujarmu pada akhirnya.
Bukannya sedih dan marah karena mendengar perkataanmu yang tak pantas, Renjun justru tertawa. Diusapnya punggung tangannya yang terbalut perban. Lalu ia menoleh, menatapmu tanpa berkedip.
"Sejak kapan kau tahu aku tidak waras?"
Kau diam. Nafasmu berderu kencang.
Jujur saja, kau takut menjawab pertanyaannya sekarang. Jika kau salah jawab, mungkin Renjun akan melakukan hal buruk padamu.
"R—renjun aku,"
"Jawab saja, Soora. Aku hanya ingin tahu." ucapnya seraya tersenyum manis kearahmu.
Lihatlah! Renjun benar-benar tidak normal. Beberapa saat lalu ia marah, lalu sedih sampai ingin mati, lalu sekarang ia justru tersenyum seolah tak terjadi apa-apa dengannya.
"Sejak kapan kau tahu aku tidak waras?" ujarnya lagi dengan nada suara yang sedikit ditekan.
Hal itu tentu membuatmu berkeringat dingin. Apalagi di ruangan ini hanya ada kau dan Renjun. Ah, ingin sekali kau berteriak memanggil nama Lucas untuk menyelamatkanmu.
"Sejak kapan, Soora?!" bentaknya seraya mendorong punggungmu ke belakang.
Tulang selangkamu rasanya akan remuk saat itu juga karena kuatnya tekanan tangan Renjun. Kau meringis sakit dan air mata telah lolos berjatuhan ke pipimu.
Kau takut, sungguh.
"Setelah tahu hal itu, apa kau berniat meninggalkanku?"
Kau menggeleng. Kau takut. Renjun terlihat menyeramkan saat ini.
"Bohong! Kau akan pergi, seperti semua orang!"
Entah apa yang membuatmu berani menatapnya tajam lalu berucap. "Kalau aku bilang bahwa aku akan meninggalkanmu, apa yang akan kau lakukan?!"
Mendengarmu membentaknya dengan berani membuat sorot mata Renjun berubah. Ia tak lagi menekan tulang selangkamu dan menjauhkan dirinya darimu sejauh mungkin.
Nafasmu masih memburu akibat kejadian tadi. Sedangkan Renjun diseberangmu dengan kepalanya yang terus menunduk.
"Aku akan mati." jawabnya singkat.
Tbc
ʘ‿ʘ
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE | Huang Renjun
Фанфик[COMPLETED] "Aku akan selalu bersamamu, Renjun." "Kau tak boleh bersamaku." "Mengapa?" "Hidupku, kau tahu kematian selalu mengikutiku." Dia kabur dan menghilang. Lalu bukankah 'dia' yang telah pergi tak akan pernah kembali? UPDATE SETIAP HARI SENIN...