1. Kejutan(?)

7.8K 331 21
                                    


Lila berjalan tergesa-gesa menuju mobil di tengah gerimis yang tidak berencana untuk berhenti.

"Ke hotel xx ya mas" ucapnya sopan ke driver app online itu.

"Hehe mbaknya duduk depan dong, saya berasa supir beneran nih" katanya sambil tertawa sumbang, Lila berpikir sejenak lalu keluar dari mobil.

"Loh loh MBAK MAU–oh hehe"

Lila mengambil beberapa lembar tisu dan menyeka beberapa helai rambutnya yang basah.

"Hayu mas, saya buru-buru"

"Nggih mbak"

Selama diperjalanan Lila tampak gelisah sambil sesekali mencoba menghubungi seseorang.

"Btw, mbak Lila asalnya dari mana?" Lila terkejut mendengar pertanyaan si driver dengan logat jawa yang amat kental.

"Oh saya orang Tangerang mas, tapi kuliah di batam" jawab Lila yang masih tidak melepaskan tangannya dari handphone.

"Aduh mbak, jangan panggil mas dong. Nama saya Vino, umur saya 20 tahun"

"Seumuran dong kita, mas Vino ga kuliah? Kok ngegrab?" Lila terlihat antusias setelah mengetahui bahwa driver-nya ini seumuran dengannya.

Vino menggaruk telinganya "Kuliah mbak, udah semester akhir jadi santai. Daripada ngegabut di kosan mending narik, lumayan bisa top up diamond. Hehe"

"Wah sama lagi, jurusan apa mas kalo boleh tau?"

Obrolan Lila dan Vino berlarut hingga   tak terasa mereka sudah sampai di perempatan yang tidak jauh dari hotel tujuan Lila.

"Oiyo mbak, boleh minta kontaknya ndak? Soalnya liburan ini saya pengen ke batam, kalo mbak nya ndak keberatan mau ndak jadi tour guide saya?"

Lila mengedipkan matanya beberapa kali seakan tak percaya ucapan Vino barusan.

Vino merengut "Ndak mau yo mbak? Aku bayar kok, MASYAALLAH IH GA SABARAN!" rutuknya saat kendaraan lain mulai ribut saat lampu berganti hijau.

"Sabar mas Vino" Lila terkekeh geli mendengar rutukan Vino yang masih berlanjut.

CR-V Vino melaju hingga tepat di depan pintu masuk hotel, Lila mengeluarkan selembar uang untuk membayar.

"Ini mas, kembaliannya ambil aja"

"Nggih, makasih banyak yo mbak" ucap Vino dari balik setir karna tas yang dibawa Lila tidak besar sehingga tidak diletakkan di bagasi.

Setelah memastikan Lila masuk, Vino melajukan mobilnya dan berhenti di Indomaret yang terletak persis di samping hotel.

"Lah lali aku, kan mbak Lila belom jawab. Duhh masa disamper, eh tapi gapapa deh daripada batal liburan"

Vino memastikan mobilnya terkunci lalu berjalan menuju hotel. Walau ragu tapi Vino melangkahkan kakinya masuk ke dalam menuju meja resepsionis sambil sesekali menengok sekeliling.

"Anu m–mbak saya mau tanya"

"Selamat sore ada yang bisa saya bantu?" sahut resepsionis hotel ramah, Vino menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Barusan ada yang namanya Lila masuk sini, kamar berapa yo mbak? Saya ada perlu"

"Maaf mas, saya tidak bisa memberitahu. Silahkan masnya langsung hubungi saja orang yang bersangkutan"

Vino menepuk jidatnya.

"Astaghfirullah iyoyo mbak. Makasih mbak" lalu dia bergegas keluar dari hotel dan kembali ke Indomaret sambil mengotak atik ponselnya.

World DistractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang