5. Being himself

2K 218 11
                                    


Lagi-lagi, Joy menyaksikan Kun menghajar seseorang yang tadi siang menggodanya.

"Sayanggg udahh pleasee, itu anak orang bisa matiii" Daniel yang notabene memiliki badan lebih kekar dari Kun kini sudah bersimbah darah dimana-mana, wajahnya bengkak dan memar.

Kun dengan wajah datar menoleh "Aku ga suka kamu diganggu orang lain, kamu punya ku. Gada yang boleh ngambil kamu dari aku"

"Aku sayang kamu Joy" ucap Kun tersenyum.

Melihat perubahan drastis raut wajah sang pacar membuat Joy merinding.

"Aku masih disini, aku ga kemana mana. Jadi, udah ya. Tangan kamu udah memar" bujuk Joy lagi, Kun memperhatikan genggamannya yang tidak beda jauh dari kondisi wajah Daniel.

"Aku gamau kamu kenapa, udah ya. Sini aku peluk" ucap Joy penuh harap, juga cemas. Tapi beruntung Kun langsung jinak bak anak kucing berlari ke arah Joy dan memeluk kekasihnya itu.

"Aku mau es krim" ucap Kun disela-sela nafasnya yang menderu, Joy mengusap sayang rambut lembut coklat itu.

"Yaudah yuk, kita bersihin dulu tangan kamu. Habis itu beli es krimnya"

Kun mengangguk girang "Okaayy"

"Jun, der. Tolong ya dibawa ke rumah sakit itu anak" pesan Joy ke Hendery dan Xiaojun yang sejak tadi menyaksikan perkelahian Kun, walaupun secara teknis bukan perkelahian karna Daniel tak punya kesempatan melawan.

Xiaojun mengangguk "Aman, hati-hati dijalan kak"

"Kokoh, w pinjem mobil ya" seru Dery yang dibalas Kun dengan tanda OK menggunakan jari tangan.









Itulah Kun, dengan 1001 sifat berbeda yang siap membuat Joy kalang kabut.

Kun mengalami trauma karna disekap dan disiksa sejak umur 4 tahun dan berlangsung selama 8 tahun hingga akhirnya sang ibu terjatuh saat mencoba melampiaskan kesalnya ke sang anak. Kun yang saat itu berusia 12 tahun ditemukan dalam keadaan mengenaskan oleh polisi, badannya kurus dan terdapat memar dimana-mana, ditambah beberapa luka tusukan di perut dan luka tembak di sekitar dada. Lehernya di kekang bak anjing peliharaan, kakinya diikat menggunakan kawat besi. Sungguh mengerikan.

Setelah diselamatkan, Kun mendapatkan perawatan intensif dan bertemu dengan ayahnya yang tidak pernah dia temui sejak lahir. Juga dua adik kembar yang menggemaskan, Ajun dan Dery.

Awalnya Kun tidak bisa berinteraksi dengan orang lain selain sang ayah dan salah satu perawat, namun perlahan tapi pasti Kun mulai membaik dan membuka diri terhadap orang lain. Hingga di umur 14 tahun, Kun dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit dengan syarat harus rutin kontrol ke rumah sakit.

Kun mengikuti homeschooling hingga memiliki ijazah sma, dan berkat kecerdasannya Kun masuk disalah satu universitas bergengsi di umur 18 tahun.

Dengan kecerdasan dan parasnya yang agung, Kun dipandang sempurna oleh siapapun yang tak tau bagaimana latarbelakang anak malang itu.

Kun yang baru selalu dipuja dimana saja berkat keramahan dan kebaikannya, hingga Kun bertemu Joy di salah satu kelas internasional.

Kun jatuh cinta untuk pertama kalinya, tapi untuk orang seperti dia, Kun tak mengerti apa yang harus dia perbuat untuk mendapatkan Joy si primadona kampus.

"Ciaaa ngeliatin Joy mulu dari tadi, takis lah coy" ucap Ten yang mendapati Kun tengah mengikuti Joy dengan matanya.

"Caranya?" tanya Kun polos, Ten berkedip-kedip seakan berkata 'are you kidding me?'

"Ya lu deketin lah, pepet teros jan kasih kendor" Kun makin bingung dan menggaruk telinganya.

"Jangan bilang lo ga pernah pacaran?!" tanya Ten heboh dan makin heboh saat Kun mengangguk ragu, dia malu.

World DistractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang