41. Nobody knows (2)

907 156 29
                                    

Jadi ibu sekaligus wanita karir memang gak mudah, belum lagi mengurus rumah besar hadiah pernikahan dari mertuanya. Joy harus serba bisa, harus selalu siap sedia kapan pun, dimana pun. Ditambah suaminya yang workaholic, Joy betul-betul gak punya tempat berkeluh kesah selain dirinya sendiri. Dia gak mungkin cerita beban hidupnya ke Yuli yang masih kecil, mamanya udah gak ada dan papanya gak beda jauh dari Jaehyun. Joy juga gak berani untuk merengek ke mertuanya.

Temannya bilang coba cerita ke Jaehyun, ajak dia liburan. Udah, Joy coba semua cara untuk numpahin perasaan ke suaminya berharap dapat bahu untuk bersandar tapi Jaehyun cuma senyum lalu bilang "nanti ya, kamu tau kan, aku lagi banyak kerjaan?"

Joy lelah, dia butuh sesuatu atau seseorang yang bisa jadi pendengar sekaligus tempatnya menangis, dan ternyata suaminya Jaehyun bukan orang yang tepat untuk itu.

"Sayang, maaf ya aku lupa banget, banyak berkas yang harus aku tinjau ulang di kantor. Kita pergi lain kali ya" ujar Jaehyun lewat pesan singkat setelah berkali-kali ditelfon Joy karna pesawat mereka akan berangkat tapi Jaehyun gak kunjung datang.

Lagi-lagi menelan kekecewaan, Joy memilih tetap berangkat walau pun sendiri. Di negara kincir angin itu Joy ketemu Taeyong yang ajaibnya bisa bersantai semantara Jaehyun sibuk membabi buta di kantor, padahal jabatan mereka sama.

"Sendiri?"

"keliatannta gimana?"

Taeyong terkekeh geli mendengar jawaban Joy, duduk di lobby menunggui istri temannya itu check in.

"Kak, kok masih di sini?"

Itu adiknya Taeyong, Mark Lee. Mereka baru aja selesai makan siang di buffet hotel, Mark sempat mampir ke kafe membeli dessert.

"Ketemu temen gue, lagi check in" jawab Taeyong nunjuk Joy pake dagunya.

Mark menoleh, Joy sedang berjalan ke arahnya sambil menggeret koper.

"Joy, ini Mark adik ku. Mark, ini Joy temen gue" Mark agaknya terkejut dengan cara bicara kakaknya yang terkesan berbeda.

Mark dan Joy berjabat tangan, menyambut satu sama lain ke kehidupan masing-masing.

"Lantai berapa?" tanya Taeyong

Joy menunjukkan kartu aksesnya yang bernomor 1004.

"great, aku juga lantai sepuluh, yuk"

Taeyong memimpin jalan, mengambil alih koper milik Joy untuk dia bawa.

Itulah awal dari semuanya.

Hari ini Joy punya janji makan siang, alih-alih di restoran sekitar studionya Joy memilih restoran favoritnya di salah satu hotel ternama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Joy punya janji makan siang, alih-alih di restoran sekitar studionya Joy memilih restoran favoritnya di salah satu hotel ternama.

"Meja atas nama Taeyong, mari saya antar"

Joy mengekori pelayan yang menuntunnya, dari jauh dia bisa melihat Taeyong tengah menyesap smoothies strawberry favoritnya.

"Lama amat, laper tau" gerutu Taeyong mendudukkan dirinya "Saya langsung pesen mas" timpal Taeyong menahan pelayan yang mengantar Joy.

World DistractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang