26. Pura-pura Lupa (2)

1.1K 171 54
                                    


Typo manusiawi, tolong di komen ya kalo ada😳

Sejak kejadian di mall dua minggu yang lalu, Joanna dan Faldo tidak lagi sama. Joanna sudah bukan prioritas Faldo lagi, menyaksikan Faldo dan pacarnya bermesraan di bangku depan membuat Joanna berangkat 30 menit lebih awal tiap kali ke kampus supaya tidak perlu bersama Faldo. Bahkan Faldo sudah berani membawa Brianna ke lingkaran mereka yang berisikan si kembar Kaisar Kausar, Jelita, Joanna, Faldo, yang kini ditambah dengan Brianna.

Kesehatannya jelas memburuk, minggu ini saja sudah tiga kali Joanna minum obat kambuhnya.

"Kenapa, Jo? Ga enak badan? Si Faldo mana deh?"

Tanya Kausar melihat Joanna bersandar di atas meja perpustakaan, menoleh ke sana kemari mencari Faldo.

"Hei, udah makan belum?" desak Kausar karena tak kunjung dijawab adik tingkatnya itu.

"Udah, ribut ah kak. Jo ngantuk"

Joanna menoleh ke kiri menghindari tatapan Kausar yang terlihat curiga.

"Halo, Do, dimana lo anjing? Gw di perpus nih ada Joa— woi"

Joanna merebut hp Kausar sebelum kakak tingkatnya itu bicara lebih banyak.

"Gamau ketemu faldo"

"Kalian berantem?"

"Dia udah punya pacar, kak!"

"KOK BISA?"

Untung perpustakaan tidak ramai dan keduanya duduk cukup jauh dari para pustakawan jadi tidak ada yang menegur.

"Jangan tanya aku, tanya dia aja– eh REN! tunggu"

Joanna buru-buru bangkit menyusul Reno yang kebetulan lewat, menyisakan Kausar yang penasaran.

"Eh, hai Jo. Apa kabar lo?" tanya Reno basa-basi, padahal jelas-jelas bibir gadis itu pucat pasi.

Tanpa menjawab, Joanna langsung menarik Reno menjauh begitu bayangan Faldo terlihat dari jendela.

Begitu melihat Faldo masuk, Joanna buru-buru menarik Reno keluar dari perpustakaan sambil berlari-lari. Tidak menghiraukan detak jantungnya yang sudah tak karuan.

Reno yang sedikit banyak tau keadaan Joanna langsung membawa gadis itu masuk ke mobilnya, membukakan sebotol air mineral untuk Joanna.

Si gadis sendiri sibuk menggeledah tasnya dengan tangan bergetar, tidak sabaran membuka kotaknya lalu memasukkan beberapa obat ke dalam mulut sebelum menegak air pemberian Reno.

Sementara Reno diam menyaksikan, dia speechless, tak menyangka bisa melihat apa yang selama ini Faldo ceritakan. Joanna terlihat begitu rapuh, rambutnya basah oleh keringat, wajanya basah akan air mata, jangan lupakan nafasnya yang terengah-engah.

"Gue antar ke rumah sakit ya" tawar Reno, tak tega melihat Joanna kesakitan. Kelihatan bahwa obat tidak terlalu berpengaruh pada Joanna saat ini.

"Tolong, telfon kak Kaisar" ujar Joanna putus-putus sambil menyerahkan ponselnya yang langsung diterima oleh Reno.

"Halo Jo, kenapa?" suara Kaisa langsung terdengar di seberang sana.

"Maaf kak, ini Reno, temennya Joanna. Kayanya Joanna kambuh kak, rencananya mo gue bawa ke rs"

"FALDO MANA FALDO???"

Reno menoleh ke arah Joanna, gadis itu menggeleng cepat.

"Gue gatau kak, Joanna udah lemes bgt"

"OKE OKE TENANG, BAWA KE RS XXXXX. GUE JUGA OTW, KITA KETEMU DI UGD"

Begitu sambungan telepon mati, Reno segera menyimpan hp Joanna. Menurunkan sedikit bangkunya agar Joanna bisa berbaring.

World DistractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang