"Duduk kenapa sih?! Gue yang pusing ngeliat lo mondar mandir"Taeyong bersandar ke sofa, kepalanya yang memang sakit sejak pagi semakin menjadi sejak Jaehyun seenaknya datang dan berkeluh kesah tentang si istri yang katanya sedikit aneh.
"Aneh gak sih? Joy tiba-tiba ngeganti semua asisten di rumah, ampe supir-supir juga diganti tanpa diskusi dulu sama gue" racau Jaehyun lagi dengan kalimat yang sudah dia ucapkan berkali-kali.
"Cuma gara-gara bau parfum lo hampir setengah gila kaya gini? Bisa aja kan dia ketabrak pelanggan kafenya, atau dari klien di studio, jangan buruk sangka ama istri sendiri. Tanyain baik-baik, kalo emang gak ada apa-apa dia pasti jujur"
Taeyong melirik jam dinding di ruangannya, sebentar lagi jam makan siang habis tapi Jaehyun nampaknya masih belum puas.
"Delivery gimana? Lo mau apa?"
"Gue jemput Yuli langsung balik, gantiin gue meeting, jangan lupa besok dateng pesan bini gue"
Jaehyun menyambar jasnya dan buru-buru berlari keluar sebelum Taeyong mulai meneriaki namanya, menyetir dengan kencang hingga sampai di sekolah sang anak.
Sesampainya di sana dia kebingungan karna baru kali ini Jaehyun menginjakkan kaki ke tempat penitipan anaknya hingga ada seorang laki-laki muda mendekatinya.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya laki-laki itu membuat Jaehyun sedikit terkejut.
"Saya mau jemput Yuli, saya papanya" jawab Jaehyun menunjukkan foto keluarga kecilnya sebagai bukti.
Laki-laki itu terlihat percaya "Bapak bisa tunggu di sana" ujarnya menunjuk sebuah kursi panjang "Saya akan panggilkan Yuli"
"Terima kasih" ujar Jaehyun lalu menuju kursi yang dimaksud, sesekali mengecek hpnya kalau-kalau sang istri memberi kabar.
"Papaaa" suara melengking terdengar memenuhi lorong, diiringi langkah kaki kecil.
"Yuli, no running"
Yuli otomatis berhenti lalu menoleh ke belakang "sirrrr" katanya senang melihat guru favoritnya, lalu melangkah mendekat dan mengangkat kedua tangannya.
Jaehyun terkejut melihat sang anak dia percaya sulit untuk dekat dengan orang dewasa selain dia dan sang istri kini ada digendongan laki-laki selain dirinya dan Taeyong.
"Papa, ini bapak guru Yuli, namanya sir Mark" ujar Yuli mengenalkan sang guru pada ayahnya.
"Ah, salam kenal pak guru" Jaehyun mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh Mark.
"Princess, ayo turun jalan sendiri, kasian kan pak gurunya"
Yuli malah mengambil wajah pak guru dengan kedua tangan mungilnya "Besok Yuli ulang tahun, Yuli undang semua teman, dan karna sir juga teman Yuli jadi sir harus datang ya"
Mark tersenyum lalu mengangguk "Oke, sir datang dan bawa hadiah untuk Yuli" katanya lalu menyerahkan anak itu ke ayahnya.
"Ibu juga sudah mengundang saya tadi pagi pak" tambah Mark, Jaehyun mengangguk lalu tersenyum.
"Kalau begitu, saya tunggu kehadirannya. Kami permisi"
"Byebye sir" Yuli kecil melambaikan-lambaikan tangannya hingga guru kesayangannya tidak terlihat lagi.
Hpnya berdering selagi Jaehyun mendudukkan Yuli di baby seat.
"Princess bisa sendiri kan? Papa harus angkat telfon dari mama"
"Eungg" respon Yuli lalu memanjat naik dan memasang sendiri seat belt-nya.
"Kamu jemput Yuli? Tumben" suara sang istri terdengar menggema di dalam mobil.