#29

5.2K 177 5
                                    

" Tak bermaksud memberikan harapan yang berujung membuat seseorang terluka, karena telah salah mengartikan itu sebagai sebuah harapan."


Enjoy the story

Happy Reading ^^


Jam istirahatpun tiba, mereka bergegas keluar untuk menemui Arip dan Delon. Pertama mereka mendatangi kelas Arip. Ketika sudah bertemu, Rain menjelaskan dan meminta izin kepada Arip.

"Boleh ya?" Mohon Rain.

"Iya boleh kok, tapi kalian bertiga aja kan? Gak bareng cowok-cowok kelas kamu?" sindir Arip dengan menunjukkan senyum munafiknya.

"Iya enggak kok kita bertiga aja. Iya kan Tar, Sya?"

Latisya dan Tari hanya mengangguk. "Lagian lo tenang aja , kita bakal balik dulu kok. Ngapain juga bareng anak cowok. Inikan hangout kita bertiga Rip." Jelas Tari.

"Yaudah iya, gue percaya deh. Tapi nanti pulang aku anterin ya."

"Iya." Jawab Rain.

Bertemu dengan Arip sudah, artinya sekarang menemui Delon. Dan mereka mencarinya di kantin, semoga saja tak harus ke kelasnya karena Latisya tak suka jika harus mendatangi kelas 9. Dia sering mendapat tatapan datar, ataupun tak suka dari kakak kelas perempuannya. Begitupun dengan Rain, dia tak suka karena pernah digoda oleh kakak kelas yang sedang duduk di serambi koridor.

Untung saja Delon sedang di kantin. Rain meminta Latisya untuk tidak ikut menemui Delon, karena disana dekat dengan gerombolan Fedi dan lain-lain. Mungkin Rain tak mau jika masalah ini diketahui oleh teman-temannya yang lain. Hingga tak sadar ada yang memperhatikan Latisya. Siapa lagi kalau bukan Kendra. Latisya yang kelamaan menyadari ada yang aneh dia mengalihkan pandangannya ke tempat Kendra, dan benar saja Kendra masih memperhatikannya.

Latisya tersenyum kecil kemudian menunduk karena Tari datang ke tempat mereka.

"Yuk udah. Dia izinin gue kok."

"Oke kalau gitu nanti kita ketemuan di mini market perempatan ya." Saran Rain.

"Gak gue jemput aja?"

"Gak usah lah Sya. Ngerepotin lo mulu nantinya."

"Iya Sya, lagian biar gak lama juga kan?" sambung Tari.

"Yaudah gue terserah kalian aja deh."

"Oke."

Diperjalanan menuju kelas, mereka bertiga dihadang oleh dua kakak kelas. Latisya tau siapa mereka, cewek populer di sekolah.

"Hey, kalian berdua anak padus kan? " ucap kakak itu sambil menunjuk Rain dan Tari.

"Iya." Jawab mereka.

"Sekarang kumpul di auditorium. Gak pake lama!"

"Iya Kak." Jawab Rain dan Tari datar. Namun, dalam hatinya merasa tak suka dengan kakak kelas itu.

Kedua kakak kelas tadi pergi dari hadapan mereka.

"Ih kesel banget si sama mereka. Bukannya kalo udah kelas 9 tuh gak usah ngatur-ngatur lagi." Maki Rain tapi melampiaskannya kepada Latisya dan Tari.

"Yaudah mendingan kalian kesana deh. Biar gue ke kelas." Latisya pamit kepada kedua sahabatnya.

"Oke, gak apa-apa kan?" tanya Tari

"Gak apa-apa lah."

"Palingan mereka mau pensiun. Kasian udah tua, mau minta bantuan." Ledek Rain.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang