Halo guys maaf ya malem banget ada trouble dikit.
Enjoy the story
Happy Reading^^
Boleh sambil di denger lagunya, biar feelnya dapet hehe.
Latisya melihat Rain, Deni, Fedi, Jon, Riko, dan Raden masuk ke area lapangan indoor. Sepertinya mereka tak mungkin ke tribun atas, karena sudah penuh. Jadi, untuk sementara ini Latisya aman. Pertandingan semakin sengit karena skor sementara di babak kedua ini adalah 1-1. Hanya butuh satu poin untuk memenangkan pertandingan ini entah itu sekolah Latisya atau sekolah Kendra.
Suasana semakin ramai karena sudah beberapa kali tim SMA Pusaka maupun tim SMA Cipta Bangsa hampir saja mencetak gol. Mungkin nasib baik masih berpihak kepada SMA Pusaka, karena di menit terakhir bisa menambah satu gol dan yang mecetak angka itu adalah Satya. Wah Latisya bisa meminta Satya untuk mentraktirnya nanti.
"Sya liat deh siapa yang masuk ke area lapangan?" Putri menyenggol lengan Latisya agar Latisya melihat ke arah yang Putri maksud.
Saat Latisya melihat ke arah itu terlihat Abraham and the genk memberikan selamat kepada Satya dan juga pemain lainnya yang diantaranya teman mereka semua. Dan sialnya Abraham datang tepat disaat Kendra dan timnya akan bersalaman dengan tim sekolahnya, yang membuat Kendra juga bersalaman dengan Abraham. Pemandangan macam apa yang sedang Latisya lihat.
"Sya. Gue gak nyangka mereka bakal ketemu. Lo harusnya ada di sana Sya." Ucap Dahlia gemas sambil melihat ke arah Latisya.
"Ngomong apa si lo." Latisya tersenyum kecut.
Semua orang perlahan pergi meninggalkan area lapangan indoor menuju panggung utama. Karena sebentar lagi acara puncak akan dimulai. Latisya dan teman-temannya memilih untuk menunggu sampai sepi, barulah mereka keluar. Mereka tak ingin berdesak-desakan, lagipula Latisya kadang merasa sesak jika saat dalam keramaian seperti itu.
"Guys, kalian nanti nonton tanpa gue gapapa? Barusan Rain ngajak buat ketemu dulu." Ucap Latisya kepada sahabat-sahabatnya setelah mendapat pesan dari Rain.
"Sama Kendra juga?" tanya Lisa.
"Kayaknya." Jawab Latisya lesu.
"Yaudah, kita duluan ya. Kalo lo mau tau kita dimana chat aja oke." Ujar Putri.
"Oke."
Latisya berjalan menuju lapangan, karena Rain bilang mereka akan bertemu di dekat lapangan.
"Latisyaa!!" teriak Rain saat melihat Latisya datang dari tribun atas.
"Hai Rain." Balas Latisya tak kalah senangnya.
"Kangen banget." Rain memeluk Latisya
"Gue juga."
"Lo gak mau peluk gue gitu." Ucap Jon
"Apaan si Jon." Kekeh Latisya.
"Tari mana? Lo kasih tau dia?" tanya Latisya kepada Rain
"Gue udah minta Raden buat chat dia, tapi dia bilang gak mau." Jawab Rain sendu.
"Kalian kenapa si?"
"Gak ada apa-apa," jawab Rain.
"Gue juga gak ngerti kenapa Tari gak mau gabung bareng kita," ujar Raden.
Latisya menoleh ke arah kiri dan benar saja Kendra dan teman-teman tim sekolahnya.
"Gue ada urusan disini. Kalian kalo mau balik, duluan aja." Ucap Kendra kepada teman satu timnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu