#47

5.2K 190 48
                                    

"Akhirnya aku menyerah pada takdir yang tak bisa kuubah. Karena itu memang sudah kehendak Tuhan"

~ Author

Hai hai hai. Selamat malam minggu bagi kalian yang tidak jomblo. Bagi yang jomblo yuk sini gandengan sama author kita satu server haha.

Enjoy the story

Happy Reading^^

Latisya hampir saja terlambat bangun jika Riri tak memanggil. Dia lupa jika mempunyai janji dengan Kinan. Dia segera bergegas untuk mandi dan berganti pakaian. Hanya butuh setengah jam bagi Latisya untuk mempersiapkan dirinya. Jam menunjukkan pukul setengah 7 pagi, Latisya turun ke bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi Ma, Pa." Sapa Latisya kepada orang tuanya yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi sayang." Ucap keduanya. "Tumben hari minggu udah rapi, mau kemana nih?" sambung Leon.

"Mau car free day."

"Sama siapa? Kendra?" tanya Leon penasaran.

"Bukan, sama adeknya." Jawab Latisya sambil mengambil roti kemudian mengoleskan selai coklat diatasnya, kemudian memakannya.

"Lah, pasti adeknya dateng sama Kendra kan?"

"Udah deh Pa, aku males denger nama dia." Kesal Latisya.

"Kesel, tapi nanti ketemuan."

"Ih Papa deh."

"Pa udah dong, gak kasian sama anaknya." Lerai Mamanya. "Kamu mau naik apa ke sana?" tanya Riri.

"Naik ojek online aja Ma. Kasian kalo sama sopir, parkirnya jauh, harus muter juga jalannya." Jawab Latisya.

"Enggak dijemput Kendra?" Leon kembali meledek Latisya.

"Enggak." Ketus Latisya.

"Lucu deh liat kamu kesel gitu."

"Habisnya Papa ih ledekin aku terus." Kesal Latisya sambil terus mengunyah rotinya. Dan sesekali meminum susunya.

Ponselnya berdering menandakan pesan masuk. Rupanya dari Kendra, haruskah Latisya senang?

Kendra Pahlevi Firdaus

Lat, gue otw skrng

Oke, bentar lg gue ke sana

Ok

Hanya itu pesannya, tak ada basa-basi lainnya. Latisya segera menghabiskan rotinya kemudian ke kamarnya untuk mengambil slingbag-nya. Kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Ma, Pa, aku pergi dulu ya."

"Emang udah ada ojol nya?" tanya Riri.

"Belum si, lagi jalan."

"Yaudah hati-hati. Harusnya Kendra yang jemput kamu." Leon ikut bersuara.

"Udahlah Pa, gak usah bahas dia. Aku pergi ya." Pamit Latisya.

Sekitar 5 menit Latisya menunggu di luar pagar rumahnya, akhirnya ojek online itu datang juga. Segera Latisya naik dan kemudian pergi meninggalkan rumahnya. Sepanjang perjalanan Latisya memikirkan bagaimana sikap dia kepada Kendra nanti saat bertemu. Latisya terlalu lama memikirkan itu dan tak mendapat hasil apapun, hingga tak terasa dia sudah sampai di tempat tujuan.

Latisya turun, kemudian membayar ojek online tersebut. Latisya tak tahu harus kemana, alhasil dia duduk dikursi taman dekat parkiran. Dia memiliki niat untuk bertanya kepada Kendra, tapi dia sedikit ragu. Tapi Latisya harus mau. Dengan pelan dia mengetik kan pesannya kepada Kendra. Kemudian mengirimnya.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang