"Sanggupkah hati ini merelakan semua yang terjadi kini dan nanti?"
~
Halo guys akhirnya kita bertemuu
Semoga kalian gak ninggalin cerita ini yaa
Enjoy the story
Happy Reading^^
Ujian kenaikan kelas berjalan dengan lancar. Dari hari pertama hingga hari terakhir Latisya maupun Kendra tak ada yang memulai untuk berbicara. Latisya takut jika dirinya akan merusak hubungan Kendra dan Tari.
Untung saja persahabatan Latisya dengan Rain dan Tari baik-baik saja. Walaupun Latisya harus mencari alasan jika Tari datang dengan Kendra. Tak selalu Latisya menghindar, terkadang dia mendengar apa yang mereka bicarakan namun tak ada interaksi.
Mereka semua naik ke kelas 9. Dan berharap untuk satu kelas lagi. Latisya sangat ingin, namun melihat perasaannya yang sekarang, apa dia bisa melupakan perasaannya kepada Kendra jika masih sering bertemu.
Entah beruntung atau tidak, ternyata kelas kembali di acak. Latisya tak satu kelas dengan Rain ataupun Tari, bahkan Kendra. Untung saja Latisya sudah kenal beberapa orang yang menjadi teman sekelasnya sekarang, termasuk Arip kekasih Rain. Kadang Latisya diminta Rain untuk memata-matai Arip. Latisya hanya mengikuti saja.
Latisya dan Rain juga selalu pulang bersama. Entah mengapa Rain dan Arip sering bertengkar akhir-akhir ini. Padahal Latisya jarang sekali melaporkan hal-hal yang aneh dari Arip. Namun, sepertinya teman sekelas Latisya yang bernama Sisi itu diam-diam saling bertukar pesan di belakang Rain. Memang Latisya menyadari saat di kelas mereka seperti teman yang sangat mengenal, namun Latisya pikir itu hal yang wajar. Nyatanya tidak.
Arip dan Rain mengakhiri hubungannya karena Rain sudah lelah dengan sifat Arip yang keras kepala, pemaksa, dan suka berbohong. Dia juga selalu mengandalkan Rain dalam hal bayar-membayar. Bukannya Rain perhitungan, namun Ibu Rain tak terima jika Rain selalu membayari makanan yang Arip makan juga. Karena sebelumnya dia berjanji untuk membayar makanan sendiri.
Latisya tak bisa menasihati apa-apa karena ini bukan haknya. Bagaimana dengan Kendra dan Tari? Latisya tak mengurusi itu sekarang. Lagipula Kendra memilih untuk tak bersahabatan lagi dengannya.
Latisya sempat berpapasan dengan Kendra, namun dia hanya memberi senyum kemudian berjalan lebih cepat. Dia tak mau lebih lama berdekatan dengan Kendra. Tapi mereka kini seperti orang asing, yang tak pernah bertemu sebelumnya.
Sedih memang bertingkah seperti itu, berpura-pura baik-baik saja tapi nyatanya tidak. Namun, ada yang harus Latisya syukuri yaitu persahabatannya tetap utuh. Latisya juga masih bisa melihat Kendra di sekolah, walaupun tak satu kelas dengannya.
***
Di kelasnya Latisya dekat dengan Santi, Mia, dan Caca. Santi dan Mia adalah teman satu kelas Latisya saat kelas 7. Latisya sudah merasa dekat dengan mereka karena merupakan teman satu kelasnya dahulu. Latisya kadang merasa sedih juga karena Rain sudah sangat dekat dengan teman sekelasnya sekarang, begitupun dengan Tari. Padahal Latisya masih sangat tertutup dengan Santi, Mia, ataupun Caca. Namun, setelah melihat kenyataan bahwa Rain dan Tari lebih dekat dengan teman barunya, apa boleh buat.
Perlahan Latisya menceritakan perasaan yang dia pendam kepada Kendra, karena dia membutuhkan saran dari orang lain.
"Gue sebagai temen lo mau ngasih saran aja Sya. Mending lo lupain perasaan lo ke dia, lo mau sakit hati terus?" tegas Mia.
"Gak semudah itu Mi, gue lupain perasaan gue ke dia."
"Gue tau, lo harus punya gebetan baru." Saran Caca dengan semangat. Yang membuat ketiga temannya menoleh malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Ficção Adolescente[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu