#59

4.2K 206 42
                                    

"Kepada langit, aku hanya ingin menitipkan rindu kepadanya yang tak bisa ku ucapkan."

~ Author 

Hai hai hai selamat bertemu. 

Kalian sehatkan? 

Happy Reading^^

Setelah selesai makan siang sebenarnya Latisya ingin langsung pulang, tapi dia terlalu malu. 'Masa sudah makan langsung pulang' pikirnya. Untung saja Kinan mengajak Latisya untuk memberi makan kucing peliharaannya.

Sebenarnya Latisya suka kucing namun masih agak takut jika menggendongnya. Latisya merasa gemas melihat Kinan yang menggendong kucing itu. Latisya berinisiatif memotret Kinan. Dan Kinan sangat senang dengan hasil foto Latisya, menurutnya dia sangat lucu saat berpose memeluk kucingnya. Latisya tersenyum lepas melihat Kinan senang.

Eza datang kemudian ikut bergabung dengan kegiatan Latisya dan Kinan. Eza juga memotret Latisya dan Kinan sesuai keinginan adik tercintanya itu. Ada seseorang yang memperhatikan itu, dengan senyum kecil terukir di bibirnya. Hatinya bingung, mengapa dirinya seperti ada yang aneh saat perempuan itu tertawa dengan lelaki lain.

Sedari tadi melihat gerak-gerik mereka, dan entah mengapa dia menyimpulkan bahwa abangnya itu akan mengantarkan Latisya pulang. Dengan santai dia berjalan ke arah abangnya dan bertanya.

"Mau kemana?"

"Kenapa? Tumben banget nanya, gue mau kemana." Heran Eza.

"Jawab aja kenapa si, Bang." Paksa Kendra.

"Nganterin Latisya balik. Masalah?" jawab Eza, kemudian dia berfikir untuk memancing adiknya lagi.

"Biar gue yang anter." Pinta Kendra.

"Kasih gue alasan."

"Lo punya cewek Bang, nanti cewek lu liat gimana? "

"Lo gak ngaca Ken? Lo juga punya cewek." Balas Eza sengit.

Sial. Kendra salah bicara.

"Biar gue aja Bang. Nanti cewek lu salah paham." Kendra tetap mengotot.

"Cewek gue udah tau, barusan gue kasih tau. Mau apa lagi lo? Kasih tau gue alasan yang bener, baru gue persilahkan." Putus Eza, dia tersenyum dalam hati menanti jawaban dari adiknya itu.

Kendra bingung, alasan apa yang harus dia pakai.

"Cepetan, sebelum Latisya dateng."

Kendra masih berpikir.

"Yaudah kalo lo gak punya alasan, biarin gue yang anter." Ucap Eza sambil melangkah pergi meninggalkan Eza.

Hatinya ingin berkata tidak, namun mulutnya hanya diam saat Eza sudah melangkah menuju Latisya. Latisya berjalan masuk ke dalam rumah Kendra untuk berpamitan dengan Lia.

"Tante, Latisya pulang dulu ya. Maaf udah ngerepotin Tante." Ujar Latisya sambil menyalami tangan Lia.

"Gak repot sama sekali. Kinan jadi ada temennya. Biasanya berantem terus sama Kendra, berisik rumah ini. Kamu jadi ikut ke villa kan?"

"Iya Tante."

"Baguslah, Kinan ada temennya. Soalnya sepupu-sepupunya yang lain suka gak mau jaga Kinan."

"Iya Tante."

"Kalo gitu kamu diantar aja ya pulangnya."

"Iya Ma tenang aja Eza yang anterin." Ucap Eza yang baru datang.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang