#24

5.5K 169 1
                                    

" Salahkah jika diri ini untuk tetap mempertahankan perasaan untukmu?"

~Latisya

Hallo guys kali ini tepat waktu, hehehe.

Gak mau banyak omong deh.

Enjoy the story

Happy Reading ^^

Hari ini Riri mengingatkan kembali kepada Latisya untuk menjenguk Kendra di rumah sakit.

"Jangan lupa ya sayang, nanti pulang sekolah jangan kemana-mana lagi. Kan mau jenguk Kendra." Ucap Riri saat Latisya hendak masuk ke dalam mobil.

"Iya Ma, aku gak pikun kok Ma."

"Yaudah, hati-hati ya." Riri tersenyum penuh arti.

"Iya Ma. Aku berangkat ya Ma." Pamit Latisya yang mencium tangan dan pipi Mamanya.

Setibanya Latisya di sekolah, dia bergegas menuju kelasnya. Harapannya hanya satu, Kendra sudah masuk sekolah hari ini. Saat masuk ke dalam kelas, ternyata Kendra belum ada di kelas. Hanya ada Valeri dan kembarannya Vilani.

"Hai Sya." Ucap mereka.

"Hai Val, Vil."

"Tumben pagi." Ucap Vilani

"Dia emang pagi kali dek." Bantu Valeri

"Bener tuh kata kakak lo."

"Bukannya waktu kelas 7 lo agak siang ya?" tanya Vilani yang merupakan teman sekelas Latisya dahulu.

"Oh dulu emang gue sengaja. Kalo sekarang gara-gara sepupu gue masuk sini dan masuk osis pula jadi harus pagi. Junior kalian di osis kok." Jelas Latisya.

" Siapa?" tanya Vilani

"Lany."

"Ohh beda dikit namanya sama gue." Kekeh Vilani

"Emang."

"Yaudah gue ke kelas dulu ya. Bye." Ucap Vilani sambil berjalan keluar.

Latisya menaruh tasnya di kursi kemudian duduk dan bersandar di kursi.

"Eh Sya, emang lo setiap hari bareng sepupu lo?" tanya Valeri

Latisya membalikan badan menghadap Valeri. " Enggak si. Tapi udah jadi kebiasaan aja."

"Pantesan. Eh btw, si Kendra belum masuk?"

"Lo liat aja sekarang belum dateng."

"Gak ngehubungin lo lagi emang? Separah apa si dia, masa gak ngabarin siapa siapa si?"

'Parah?' Latisya langsung berpikir yang bukan-bukan.

"Enggak Val, udah berapa kali gue bilang. Emang DBD bisa parah?" tanya Latisya khawatir.

"Bisa kalo emang kondisi badan si pasien memang lagi buruk." Jelas Valeri.

"Lo tanya aja deh Val, sama Deni. Siapa tau dia ngabarin Deni." Ketus Latisya.

"Eh lo tuh baperan amat. Gue cuma mau tanya sama lo gak beneran nanya keadaan Kendra kok." Kekeh Valeri.

"Parah banget emang lo."

"Jangan marah dong."

"Enggak. Nih." Latisya memberi senyuman lebar, yang membuat keduanya tertawa.

Jika Latisya sudah percaya kepada seseorang artinya dia akan percaya seseorang tersebut tidak akan memberitahukan rahasia miliknya kepada siapapun termasuk orang terdekatnya.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang