#15

7.5K 240 6
                                    

" Mencintai dan dicintai bukan perkara yang mudah. Tak selalu mudah terbalaskan dan tak mudah untuk melupakan" 

Happy reading^^

Latisya masih terpikirkan permasalahan mereka kemarin. Sebenarnya hanya masalah kecil, namun tak ada yang mau mengalah jadilah seperti ini.

Sesampainya di kelas Latisya terkejut karena Kendra sudah datang terlebih dahulu dibanding dirinya. Tak seperti biasanya. Hal itu membuat Latisya bingung. Apalagi Kendra langsung berjalan menghampiri Latisya, saat dirinya baru masuk ke kelas.

"Lat." Panggil Kendra.

Latisya menoleh dan tatapannya seakan mengatakan 'Ada apa?'

Sayangnya sebelum Kendra mengatakan maksudnya, mereka berdua membalikkan badan karena terdengar suara dari Jon dan yang lain. Latisya langsung berjalan menuju mejanya.

Mungkin Latisya biasa melakukan itu, tapi kali ini Kendra juga melakukannya. Apa dia juga tak mau orang lain tahu mengenai persahabatan mereka. Padahal sebelumnya Kendra sendiri yang mengatakan jika dia adalah sahabat Latisya. Tapi sekarang keadaan berbalik. Sesegera mungkin Latisya menghilangkan pikiran yang tidak-tidak mengenai apa yang dia rasakan ini.

Kelas Latisya semakin lengkap. Artinya jam pelajaran akan dimulai sebentar lagi.

"Sya, itu si Kendra sama Tari diem-dieman lagi? Ribut mulu deh perasaan." Latisya menghela nafas, setelah mendengar pertanyaan dari Nissa.

"Iya. Lagian ya Nis, lo itu setiap masuk kelas pasti nanyain mulu mereka. Jangan-jangan dugaan gue bener lagi lo belum move on?"

"Gue 100% udah move on Sya. Ya, cuma gue kepo aja. Buruan deh kasih tau gue." Ujar Nissa yakin dan sedikit memaksa.

"Ada masalah pokoknya. Gue gak punya hak buat ceritain Nis." Jelas Latisya agar Nissa mengerti.

"Ah, lo kok gitu si." Terdengar jika Nissa kecewa. Latisya tahu dan dirinya pun merasa tak enak kepada Nissa. Tapi, ada hal yang harus Nissa tahu.

"Nis, bukan gue gak mau kasih tau lo. Disini masalahnya bukan gue, tapi mereka. Walaupun gue tau seutuhnya tapi sebenernya gue gak ada hak Nis. Gue minta maaf banget sebelumnya. Kalo emang lo pengen tau, mendingan lo tanya Rain atau Tari atau Kendra langsung. Kalo misalkan mereka bilang tanya aja ke gue, baru deh gue bakal mau cerita, karena udah dapet persetujuan dari mereka." Jelas Latisya panjang lebar.

"Iya si Sya lo bener. Tapi, gue tuh masih rada gengsi sama mereka, apalagi sama Tari atau Kendra."

Latisya lega karena Nissa tak tersinggung atas ucapannya.

"Ngapain gengsi, kan katanya kita itu geng."

"Susah ngomong sama lo, bener mulu. Intinya gue gak berharap sedekat itu sama mereka. Udah ah, jangan ngomongin mereka nanti mereka kesenengan. Palingan juga Tari sama Kendra putus juga kalo ada masalah."

Latisya tak percaya Nissa mengatakan itu. "Astaga Nissa, gak baik ih nyumpahin orang."

"Itu fakta Sya. Kemaren aja mereka putus kan." Ucap Nissa sambil tertawa.

"Hey kalian gosip mulu. Ibu guru udah masuk tuh." Intrupsi Valeri kepada Latisya dan Nissa.

Ibu guru yang Valeri maksud adalah Bu Nina. Bu Nina masuk kemudian menjelaskan beberapa materi pembelajaran dan tak lupa menugaskan mereka untuk mengerjakan latihan soal yang ada di buku paket.

Jika sedang belajar seperti ini Latisya selalu merasa ada yang sedang memperhatikannya. Perasaan Latisya mengatakan itu Kendra. Namun, Latisya tak mau jika dirinya jatuh semakin jauh kepada Kendra. Lebih baik Latisya mengabaikan perasaan itu dan fokus dengan soal yang harus dia kerjakan.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang