#55

4.7K 196 40
                                    

"Kembali membuka hati apakah akan membaik atau malah sebaliknya?"

~ Author 

Halo guys udah hari sabtu aja lagi nih.

Enjoy the story

Happy Reading^^

Hari tenang menuju pembagian rapor diisi dengan kegiatan pertandingan olahraga antar kelas. Mungkin sudah menjadi tradisi di beberapa sekolah acara seperti itu, tak terkecuali SMP Latisya dahulu.

Karena adanya pertandingan olahraga itu, semua murid diizinkan datang lebih siang namun tak melebihi pukul 9. Latisya pun sampai di sekolah pada pukul 8. Ternyata belum ramai orang yang datang, sepertinya mereka akan kena marah oleh osis. Latisya memilih pergi ke kolam renang, siapa tahu dia bisa bertemu dengan teman ekskulnya disana.

Ternyata tak ada siapa-siapa. Latisya berfikir mengapa renang tak dilibatkan dalam pertandingan antar kelas. Apa karena banyak yang tidak bisa. Entahlah mungkin terlalu banyak pertandingan menyulitkan pembagian kerja panitia.

Hening. Satu kata yang menggambarkan suasana saat ini. Memang area kolam renang ini tak semua orang bisa masuk tanpa seizin guru olahraga, kecuali anggota ekskul renang. Sampai 20 menit berlalu tidak ada siapapun yang datang, Latisya memutuskan untuk kembali ke kelas.

Saat Latisya keluar dari area kolam renang, ternyata sekolah sudah ramai dan acara akan segera dimulai. Latisya tak sempat kembali ke kelas karena teman-temannya sudah berada di lapangan.

"EH Sya, lo habis dari mana? Kita bingung karena cuma ada tas doang di kelas." Kesal Lisa.

"Maaf, habisnya tadi di kelas sepi jadi gue ke kolam renang."

"Ngapain? Lo belum mandi Sya?" tanya Dahlia penasaran.

"Duduk doang. Ya kali gue belum mandi." Jawab Latisya dengan kekehan.

"Ya gue kira lo langsung renang gitu." Ucap Dahlia lagi.

Mereka semua tertawa karena apa yang Dahlia pikirkan. Pertandingan sudah resmi dibuka, yang dipertandingkan hanya futsal antar kelas. Pertandingan itu untuk laki-laki dan juga perempuan. Kelas Latisya tentunya mengirimkan dua tim. Tapi, bukan Latisya yang akan bermain di tim itu. latisya tak bisa bermain futsal dan Latisya malu jika banyak orang yang menonton.

Karena sekarang bukan giliran kelas Latisya yang bertanding, jadi dia dan kelima sahabatnya memilih untuk kembali ke kelas. Saat perjalanan menuju kelas, Latisya tak sengaja melihat Abraham yang berjalan dari arah yang berlawanan. Latisya terlalu malu untuk menyapa Abraham, jadi dia hanya akan tersenyum jika Abraham tersenyum kepadanya. Jika tidak, ya Latisya tidak akan tersenyum.

Egois? Atau gengsi? Gengsi sih lebih tepatnya. Lisa sudah menyikut lengan Latisya karena dia juga melihat Abraham yang semakin dekat dengan langkah kaki mereka. Setelah sangat dekat Latisya kira dia akan tersenyum kepadanya, nyatanya dia hanya melihat dengan tatapan dingin dan wajah yang so cool.

Latisya hanya melirik sebentar, karena Abraham sudah berjalan lebih cepat. "Sya bukannya itu kakak kelas yang duduk bareng lo kan?" tanya Putri.

"Iya. Kenapa emang?"

"Dingin banget tatapannya." Jawab Putri sedikit bergedig.

"Emang."

"Tapi ganteng sih. Pantesan banyak yang suka sama dia." Ucap Rina.

"Ngomong-ngomong gimana si Kak Abraham menurut lo, setelah lo duduk seminggu bareng dia?" tanya Dahlia.

"Gimana ya, gak gimana-gimana si. Seperti yang kalian liat tadi."

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang