[SUDAH TERBIT]
Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu
"Sampai kapan ku bertahan, bertaruh pada harapan."
~Vidi Aldiano – Terambang
Halo guys, kangen gak nih
Enjoy the story yaa
Happy Reading^^
Sesampainya di rumah Latisya penasaran sepopuler apa Abraham, dia membuka aplikasi instagram yang ada di ponselnya. Dan mencari nama Abraham. Ternyata tidak sulit menemukannya, karena dia memakai nama asli. Ternyata hampir semua anak sekolahnya mengikuti akun dia. Sepertinya hanya Latisya yang baru tahu.
Latisya melihat foto-foto yang Abraham unggah. Tampan. Satu kata yang terlintas difikiran Latisya. "Ih apaan si gue kok bilang dia tampan." Ucap Latisya mengelak itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Latisya menutup aplikasi tersebut dan memutuskan untuk segera belajar. Berlama-lama berselancar di instagram takut akan membuat dia hilang fokus.
Jika sedang belajar untuk ujian seperti sekarang ini Latisya jarang membuka pesan dari grup atau siapapun. Begitupun sahabat Latisya yang lain. mereka akan berkomunikasi saat tiba di sekolah atau jika sangat penting mereka memilih untuk bertelepon.
***
Hari kedua ujian, Latisya semangat dan percaya diri untuk mengerjakan semua soal. Namun, Latisya juga berfikir untuk mencoba menyapa Abraham. Tapi, untuk apa? Tanyanya lagi pada otaknya. Latisya berjalan menuju ruang ujian. Setibanya disana, dia ragu untuk masuk ke dalam kelas, karena kemarin kakak kelas yang satu ruangan dengannya berada di dalam semua. Jadi, Latisya memutuskan untuk duduk di tempat duduk depan kelas.
Tak sempat berbincang banyak dengan yang lain karena waktu ujian akan segera dimulai dan semua murid harus sudah berada di dalam kelas. Latisya lihat belum ada Abraham di mejanya, dan dia bisa bernafas lega untuk waktu yang sebentar. Karena tak lama dari itu Abraham masuk dengan gayanya yang so cool . Anehnya semua teman perempuan Latisya melihatnya sambil tersenyum. Padahal Abraham tak membalas senyum sama sekali.
Jantung Latisya berdegup kencang saat Abraham duduk di sampingnya. Latisya tak berani menoleh ke kanan karena takut bertingkah aneh. Latisya mencoba menahan perasaannya dan juga degup jantungnya agar bisa kembali normal.
Latisya sungguh bingung dengan sikap Abraham yang senang mengambil barang milik orang tanpa izin. Latisya ingin menegurnya, tapi dia juga tak ingin dikeluarkan oleh pengawas ujian karena ketahuan berisik saat ujian. Jadi, untuk sekarang dia diam saja, mungkin suatu saat dia akan membicarakan ini dengan Abraham.
Latisya melihat daftar hadir yang sekarang berada di depan mejanya tepatnya di kakak kelasnya, Latisya tahu pasti kakak kelas itu akan memberikannya kepada Abraham. Dan benar saja, kakak kelas itu memberikannya kepada Abraham. Latisya terus memperhatikan daftar hadir itu. Dan apa yang terjadi? Abraham memberikannya kepada temannya di belakang. Latisya sungguh kesal dengan sikap Abraham.