Rabu, 12 Juni 2019 - 08.10 WIB
Jay sudah bangun dari jam 7 pagi. Sedangkan Indri baru saja bangun dari tidurnya.
"Eh tuan putri udah bangun" ucap Jay
"Hmmmm" Indri mengucek matanya.
"Lo udah mandi?" tanya Indri
"Udah dong. Cium aja, wangi nih" ucap Jay
"Ewhhh"
"Yehhh udah wangi juga" ucap Jay menyisir rambutnya.
"Emang mau kemana?" tanya Indri sembari duduk.
"Gak kemana-mana. Emangnya gue mandi kalo mau pergi doang? Gue gerah" ucap Jay
"Oh" ucap Indri ingin mengambil minum. Namun, gelasnya terjatuh dan pecah.
"Astagaaa" ucap Jay terkejut memegang dadanya.
"Maaf" ucap Indri
"Lo ngapain? Njir untung gak jantungan gue" ucap Jay
"Gue haus. Mau ngambil minum, tapi tangan gue susah" ucap Indri
"Seharusnya lo bilang ke gue" ucap Jay menuangkan air ke gelas dan membantu Indri untuk minum.
"Maaf"
"Udah gpp. Lain kali, kalo mau apa-apa bilang gue" ucap Jay
"Iya"
Jay langsung membersihkan pecahan gelas tersebut. Lalu membuangnya ke tempat sampah. Tiba-tiba datanglah suster.
"Selamat pagi kalian" sapa suster
"Pagi sus"
"Gimana keadaan kamu sekarang? Merasa membaik kah?" tanya suster
"Masih suka sakit sih kepalanya sus. Terus tangannya masih sakit juga" ucap Indri
"Oh iya perban di tangan kamu harus diganti. Soalnya kotor, takut infeksi" ucap suster
"Iya sus"
"Suster cantik deh" ucap Jay sembari duduk di ranjangnya.
"Ah bisa aja mas nya" ucap suster tersipu malu sembari menyiapkan alat perban untuk Indri.
"Kalo boleh tau, umurnya berapa sus?" tanya Jay
"Umur saya 23 tahun"
"Masih muda. Pantesan cantik banget. Beda sama yang lagi diperiksa suster. Dia jelek" ucap Jay. Indri merasa tersindir.
"Maksud lo apa?" tanya Indri tegas
"Apaan sih?"
"Gue kesindir ya lo ngomong kayak gitu" ucap Indri
"Orang gue gak ngomongin lo" ucap Jay
"Eh udah kalian kok malah berantem"
"Suster bener-bener cantik. Saya rela sakit terus, kalo yang rawat nya suster" ucap Jay
"Mati aja sekalian" ucap Indri kesal
"Ih galak amat. Cepet tua" ucap Jay
"Bodo. Udah cepetan sus, ganti perbannya. Jangan hiraukan dia" ucap Indri. Suster hanya bisa geleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku JAYINDRI.
Lalu, suster pun langsung membuka perban di tangan Indri.
"Pelan-pelan ya sus" ucap Indri
"Iya"
.
Setelah perban dikedua tangan Indri dibuka, Indri pun menatap kedua tangannya yang terlihat sekali bekas lukanya."Kalo gak kuat, jangan di tatap gitu lukanya" ucap suster. Jay pun langsung langsung melihat wajah Indri yang terlihat penyesalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAYINDRI (SELESAI)
Teen Fiction[PROSES REVISI] MAAFKAN TYPO YANG BERTEBARAN GUYS 😅 CERITA INI PENUH DRAMA GUYS. KELIAN JANGAN EMOSI YAAAA wkwkwk .... HATI-HATI DENGAN CERITA INI. BISA BIKIN BAPER. EH GAK TAU JUGA SIH HEHEHE. JANGAN LUPA VOTE- COMENT - FOLLOW YA. BUDAYAKAN HARG...