Jum'at, 21 Juni 2019 - 11.40 WIB
2 hari yang lalu, Indri dan keluarganya pulang ke Bandung. Sebenarnya Indri tak mau ikut, namun dipaksa oleh Andri. Jadinya Indri menurut saja.
Saat ini di ruang keluarga ada Andri, Anggita dan Kelvin. Entah kenapa Kelvin itu selalu ada di rumah AA. Kelvin selalu membuat mood Indri tidak bagus.
"Mama papa kemana?" tanya Indri
"Pergi. Gak tau kemana" ucap Anggita
"Oh. Nanti sore aku berangkat ke Jakarta" ucap Indri
"Ngapain?" tanya Andri
"Besok ada acara pernikahan 2 tempat. Jadinya aku harus hadir. Bareng Jay juga kok" ucap Indri
"Seharusnya kamu sekarang jauhin Jay. Kamu harus jaga perasaan Kelvin. Kalian kan akan menikah" ucap Andri
"Aku disuruh jaga perasaan dia? Buat apa? Gak ada gunanya" ucap Indri
"Kamu jangan kayak gitu" ucap Andri tegas
"Kenapa? Aku udah berapa kali bilang, aku gak mau nikah sama dia. Kakak yang harusnya ngertiin perasaan aku" ucap Indri kesal
"Kamu jangan bantah. Ini udah keputusan keluarga. Kalian akan menikah"
"Gini ya kak. Aku aja gak kenal sama dia. Asal usulnya, tau-tau kakak jodohin aku sama dia, tanpa dibicarakan terlebih dahulu. Kalian itu egois, mengambil keputusan sendiri. Aku tetep gak setuju" ucap Indri
"Kamu jangan gini. Setuju gak setuju, kamu tetep nikah sama Kelvin" ucap Andri
Huft. Indri menghembuskan nafasnya dan berdiri dari duduknya
"Aku sebenernya gak mau debat kayak gini ya kak. Aku capek. Aku juga gak mau debat cuma gara-gara masalah ini. Aku gak suka di jodohin. Aku ini udah dewasa, tau yang mana yang terbaik. Kenapa sih kakak gak ngertiin aku?"
"Kita juga mau yang terbaik buat kamu dek. Mangkanya kamu nikah sama Kelvin" ucap Anggita
"Cukup! Jangan sampe aku nekat ngelakuin sesuatu yang gak pernah kalian bayangin, gara-gara masalah ini" ucap Indri mengancam
"Oh kamu udah berani ngancem gitu ya?" Ucap Andri
"Iya aku berani. Kenapa? Kakak gak suka? Udah lah. Aku males debat sama kakak. Mending aku pergi sekarang" ucap Indri langsung jalan menuju kamarnya. Namun....
"Kamu ke Jakarta, ditemenin Kelvin" ucap Andri. Indri langsung berhenti.
"Kakak apa-apaan sih? Aku bisa berangkat sendiri. Disana Jay bisa jagain aku lebih dari dia" ucap Indri
"Kalo kamu gak mau, yaudah gak usah ke Jakarta. Simple kan" ucap Andri
Indri pun kesal. Emosi nya sudah memuncak. Mood nya sudah jelek ketika melihat wajah Kelvin. Ia pun mengambil vas bunga didekat tangga, lalu dilemparkan nya ke lantai sampai pecah.
"INDRI!" bentak Andri. Indri langsung lari ke kamarnya.
*Kamar Indri*
Seperti biasa, ketika ia marah, pasti berantakin kamar. Entah kenapa, semenjak kejadian di Amerika, Indri jadi suka emosian dan menyakitkan dirinya sendiri.
Dan seperti biasa pula, Indri memecahkan kaca yang ada di meja riasnya sampai pecah. Sudah berapa banyak kaca yang Indri pecahkan. Saat ini Indri benar-benar emosinya memuncak sekali. Tak ada yang bisa menghentikan dirinya. Tangannya yang berdarah, ia biarkan begitu saja.
"Darah" ucap Indri sembari melihat tangan kanannya sendiri. Dan ekspresinya yang kesal
"Kenapa orang-orang dirumah ini gak ada yang bisa ngertiin gue" ucap Indri langsung mengambil tas yang sudah ia siapkan untuk ke Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAYINDRI (SELESAI)
Teen Fiction[PROSES REVISI] MAAFKAN TYPO YANG BERTEBARAN GUYS 😅 CERITA INI PENUH DRAMA GUYS. KELIAN JANGAN EMOSI YAAAA wkwkwk .... HATI-HATI DENGAN CERITA INI. BISA BIKIN BAPER. EH GAK TAU JUGA SIH HEHEHE. JANGAN LUPA VOTE- COMENT - FOLLOW YA. BUDAYAKAN HARG...