part 1

39K 2.8K 1.1K
                                    

chapter 1
prolog: panti asuhan
(2112 words)





***







"Aku mau kita putus"

Dua orang remaja lelaki terlihat sedang dalam sebuah percakapan serius dibawah sebuah pohon beringin tua.

Lelaki yang nampak lebih tinggi itu baru saja mengucapkan sebuah kalimat yang ternyata benar-benar memiliki efek yang sangat besar bagi mental lelaki manis yang berdiri dihadapannya itu.

"Kita tidak ada kecocokan sama sekali. Selama dua tahun ini, semua terasa membosankan bagiku. Maka dari itu, aku mau kita akhiri semuanya. Kau mengerti, Han Jisung?"

Lelaki manis yang bernama Han Jisung itu hanya terdiam menunduk dengan bahu bergetar. Ia memang sedang berusaha menahan tangisnya saat ini dengan cara mengigit bibir tipisnya itu kuat-kuat.

"Aku tidak mau sepulang kita dari sini, semua orang langsung mengetahui tentang hal ini. Aku mau kita tetap bersikap seperti biasanya. Biarkan waktu yang menjelaskan semuanya. Paham?" perintah lelaki yang lebih tua itu pada Jisung yang tetap dibalas tanpa respon oleh si manis.

Malas menunggu respon dari Jisung, si remaja yang lebih tinggi itu pun memilih untuk berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jisung yang masih mematung ditempatnya.

Jisung bisa merasakan bahwa sang mantan kekasih telah beranjak pergi dari hadapannya. Meskipun menunduk, ia bisa melihat kaki jenjang itu berjalan menginjak dedaunan kering di tanah.

"Kak Jaehyun..."

Panggilan Jisung yang cukup lemah itu membuat Jaehyun, mantan kekasih Jisung, yang sudah berjalan 5 meter didepan Jisung itu menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jisung.

"Kalau ibu tahu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Jisung terdengar berhati-hati.

"Ya bilang saja tidak ada kecocokan diantara kita" jawab Jaehyun santai.

"Kalau adik-adik tahu kalau kita mulai merenggang?" tanya Jisung sekali lagi.

"Ya sudah sih biarkan saja. Kalau mereka tahu kita putus memang kita harus apa? Balikan lagi? Maaf ya, aku sudah tidak bisa lagi mengatasi ketidakcocokan diantara kita ini" jawab Jaehyun dengan nada remehnya.

Jisung hanya menunduk dan menganggukkan kepalanya pelan, pasrah akan keadaan.

Merasa Jisung sudah tidak mengajukan pertanyaannya lagi, Jaehyun pun melangkahkan kembali kaki jenjangnya menjauhi pohon beringin tua itu menuju bagian belakang sebuah gedung tua berlantai 3 yang berada tepat 100 meter dihadapannya.

"Langgeng dengan Kak Taeyong ya kak. Kalian memang sangat cocok" ujar Jisung sedikit berteriak ketika Jaehyun sudah cukup jauh didepannya.

Jaehyun sempat terdiam sebentar ketika Jisung menyelesaikan kalimatnya itu. Namun tak lama, ia kembali melanjutkan langkahnya, memasuki halaman belakang gedung tua itu, meninggalkan Jisung yang tetap mencoba tersenyum memandang punggung tegap mantan kekasihnya dengan air mata yang terus mengalir menuruni pipi gembilnya itu.

 Namun tak lama, ia kembali melanjutkan langkahnya, memasuki halaman belakang gedung tua itu, meninggalkan Jisung yang tetap mencoba tersenyum memandang punggung tegap mantan kekasihnya dengan air mata yang terus mengalir menuruni pipi gembilnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang